Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bercakap-cakap dengan Kunang-Kunang

16 Oktober 2020   04:55 Diperbarui: 16 Oktober 2020   05:00 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kunang-kunang - foto: Yuri_B/pixabay.com

Aku suka memandangimu menari sepanjang malam, sayap kecilmu memamerkan cahaya kehangatan. Sesekali kau terbang tinggi dan meninggalkanku duduk menantimu di bangku taman.

Engkau bilang, kau ingin menebar pesona. Memikat para jantan yang beterbangan di seberang, mengalahkan betina lain yang kegenitan. Kau memang lucu, gayamu menggoda kesatria membuat para dara cemburu.

"Jangan ragu mengabarkan getar asmara," bisikanmu di telingaku membuat pipiku merona. Bagaimana kau tahu jika aku sedang jatuh cinta?  

Aku suka memandangimu menari sepanjang malam, kelap-kelip sayapmu adalah percikan romansa. Katamu, aku takboleh menunda hingga esok datang, wartakan renjana sampai ke hatinya. Jangan khawatir tentang luka, ia akan sembuh pada satu masa.

"Kita berdua adalah sahabat sejati," ucapmu sebelum pendaran sayapmu redup dan mati. Kunang-kunang hanya hidup selama delapan minggu. Tak lelah menerangi pekatnya malam, menaungi semesta dengan cinta.

-------

Hennie Triana Oberst - DE.15102020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun