Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Bebaskan Anak Mendesain dan Menata Kamarnya

2 Oktober 2020   01:57 Diperbarui: 6 April 2021   16:37 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisi-kisi hiasan dinding - foto: HennieTriana

Serasa baru kemarin putri saya menyukai warna merah jambu. Barang-barangnya didominasi warna tersebut. Menjadi orangtua kadang tak sadar anak-anak cepat sekali tumbuh. 

Putri saya memasuki usia remaja. Dia ingin suasana kamar tidurnya juga berubah sesuai seleranya yang tidak seperti anak-anak lagi.

Sebetulnya sejak tahun lalu dia mengatakan rencananya itu. Kami sengaja menundanya, lantaran keinginannya masih sering berubah-ubah. 

Warna dinding, misalnya, sekali waktu ingin perpaduan warna lila dan putih. Memang terlihat bagus. Namun, akan cepat membosankan. Saya katakan agar ia memikirkan terlebih dahulu, karena warna tersebut akan menemaninya sehari-hari.

Benar saja, sekitar dua minggu kemudian anak saya berubah pikiran. Akhirnya, warna putih untuk seluruh dinding adalah keputusannya.

Sengaja saya membebaskan putri saya memilih gaya yang sedang tren dan cocok untuk anak seusianya. Suami dan saya hanya memastikan apakah barang-barang tersebut pas atau tidak untuk diletakkan di kamar. Tentu, tugas utama kami merakit, memasang dan meletakkan mebel sesuai tempatnya.

Kamar remaja - foto: HennieTriana
Kamar remaja - foto: HennieTriana
Tempat tidur ingin diganti dengan yang lebih besar. Lebih nyaman dan lebih praktis jika temannya menginap, tidak perlu menggelar kasur.

Lantas tempat tidur yang lama, yang kondisinya masih sangat bagus, harus diletakkan di mana? Tak ada jalan lain, harus memasang iklan di surat kabar lokal. Dibuang sayang.

Sedangkan menyimpan di gudang juga bukan cara terbaik, hanya menumpuk debu dan akhirnya suatu saat hanya menjadi sampah.

Secara kebetulan, Mika, tetangga sebelah rumah melintas. Kami tawarkan, ternyata dia memang sedang butuh tempat tidur tambahan, karena adik iparnya akan berkunjung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun