Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Bahasa Asing yang Bisa Jadi Kata Makian

10 Juni 2020   19:40 Diperbarui: 10 Juni 2020   19:41 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
rawpixel.com/de.freepik.com

Beberapa hari lalu saya melihat satu cuplikan video pendek di salah satu media sosial yang dibagikan oleh beberapa orang. Tidak tahu pasti apakah itu rekaman lama atau baru. Seorang pria asing berbicara bahasa Indonesia sangat baik dengan logat asingnya. Dia mengatakan mengenai satu hal di negeri gajah putih.

Yang menarik adalah lelaki itu menyebutkan alat kelamin laki-laki dengan yang dimulai huruf "k". Jika kita cari di KBBI, kata tersebut ada, berikut artinya.

Hanya dalam keseharian orang-orang sering menggunakan kata tersebut untuk memaki dan berkata kasar.

Rekaman yang saya lihat itu dianggap sangat lucu, mungkin memang dibuat untuk lucu-lucuan. Apalagi diucapkan oleh orang asing, terlihat dari banyaknya komentar lucu yang ditulis menanggapi rekaman tersebut.

Saya jadi ingat dengan seorang teman baik saya ketika sama-sama berkantor di gedung yang sama ketika di Jakarta. Laki-laki kebangsaan Perancis itu, sebut saja namanya Noah, suatu hari dengan bangga menceritakan bahwa dia ketika meeting pagi di kantornya menyelipkan bahasa Indonesia ketika menutup rapat.

Dia bilang orang tertawa terbahak-bahak setelah itu. Dia katanya mengucapkan;

"Ayo mulai bekerja. Goyang pantat."

Lantas saya tanya dari mana dia dapat kata-kata tersebut.

Menurutnya, dia mendengar dari orang-orang yang berbicara di sekitarnya.

Lalu saya katakan bahwa kata-kata tersebut tidak pantas dipakai untuk berbicara di forum resmi seperti rapat di kantor. Apalagi dia sebagai pemimpin di perusahaan tersebut. Walaupun semua karyawan tertawa dan menganggap hal tersebut lucu.

Teman saya itu terkejut dan memang tidak mengerti bahwa kata-kata yang diucapkannya tidak pada tempatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun