Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menyeberang Jalan di Jerman Beda dengan di Indonesia

12 Maret 2020   17:04 Diperbarui: 13 Maret 2020   00:51 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: bertelsmann-stiftung.de

Lain lagi cerita teman saya dari Turki, si lucu Murat. Dia memang lucu, di kelas suasananya kurang seru jika dia tidak hadir.

Murat menceritakan pengalamannya di dalam kelas. Selama belajar bahasa Jerman, kami wajib berbicara di kelas, tema apa saja. Melatih agar kita terbiasa aktif menggunakan bahasa.

Murat menyeberang jalan ketika lampu masih merah untuk penyeberang jalan. Dia tidak sadar ada Pak Polisi yang berdiri di seberang jalan dan memperlihatkannya.

Polisi tersebut bertanya, apa dia mengerti lampu penyeberangan itu untuk apa? 

Murat diminta kembali ke seberang jalan setelah lampu hijau. Menunggu di seberang lagi hingga lampu kembali hijau, dan mengulangi menyeberang jalan di mana Polisi menanti.

"Aku diliatin dan diketawain orang," Murat bercerita.

"Lantas, kamu bayar denda tidak?"

Kami bertanya hampir bersamaan.

"Nggak, Polisinya baik. Tapi aku malu diketawain orang."

Sambil tertawa Murat menjawab.

Denda menyeberang jalan ketika lampu merah memang tidak banyak, hanya 5 Euro. Tapi kecelakaan yang mungkin ditimbulkan akan menjadikan denda itu bertambah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun