Kaiserschmarrn, Makanan Kaisar yang Wajib Dicoba Jika Berada di Austria

Tidak lengkap rasanya jika sedang mengunjungi satu daerah, jika tidak mencicipi kuliner lokalnya. Biasanya dari beragam makanan khas setempat saya pilih yang kira-kira diolah dari bahan makanan yang biasa dikonsumsi. 

Ada beberapa kuliner Austria yang sudah umum dikenal dan gampang dijumpai di restoran-restoran negara lain termasuk juga di Indonesia. 

Contohnya; Schnitzel, masakan dari bahan daging dengan balutan tepung panir, disajikan dengan cara digoreng.  

Apfelstrudel, kue dari campuran potongan apel dan kismis yang dibungkus kulit dari adonan tepung terigu.

Makanan penutup lainnya yang cukup terkenal bernama Kaiserschmarrn.

Nama makanan ini sedikit membuat lidah menari.

Kaiserschmarrn, berasal dari dua kata; "kaiser" dan "schmarrn", yang asal mulanya dari kata "Casaschmarren" 

Casa; rumah

Schmarrn; kue-kue atau makanan manis dari olahan tepung (dari bahasa daerah Jerman bagian selatan dan Austria) 

Kaiserschmarrn adalah sejenis pancake yang agak tebal teksturnya, biasanya disajikan dengan cara disobek-sobek atau dipotong-potong, kemudian dilengkapi dengan taburan gula tepung dan selai buah plum.

 Pancake yang lezat ini adalah salah satu hidangan penutup yang digemari oleh Kaisar Franz Joseph I. 

Kaisar Franz Joseph I adalah Kaisar Austria, Raja Hongaria, Raja Bohemia dan beberapa negara di Kekaisaran Austro-Hongaria (dari 2 Desember 1848 hingga kematiannya). Beliau juga merupakan Kaisar Austria yang paling lama memerintah. (en.wikipedia.org)

Ada beberapa versi dari legenda Kaiserschmarrn ini, yang tentunya sulit dipastikan versi yang mana yang sebetulnya terjadi.

Salah satu ceritanya terjadi pada saat Kaisar Franz Joseph I sedang pergi berburu. Tiba-tiba cuaca memburuk dan terjadilah badai. Kemudian beliau keluar dari hutan dan mencari perlindungan. Ia menemukan satu rumah dan memutuskan untuk singgah di sana. Rumah yang dihuni oleh satu keluarga petani yang sangat sederhana.

Keluarga petani ini merasa senang kedatangan tamu agung, tetapi kebingungan untuk menyediakan penganan untuk tamu mereka. Ibu petani pun berfikir keras, sajian apa yang layak untuk dinikmati oleh sang Kaisar. 

Mereka hanya memiliki sedikit persediaan bahan makanan di dapur, hanya ada telur, susu, tepung dan buah plum.

Dari bahan seadanya yang tersedia di rumah inilah, ibu petani mengolahnya menjadi Kaiserschmarrn.

Ia mengatakan kepada Kaisar bahwa mereka hanya bisa menyediakan makanan sederhana yang tidak ada artinya.

Tetapi ternyata Kaisar Franz Joseph I sangat menyukainya dan mengatakan bahwa itulah Kaiserschmarrn asli.

Kaiserschmarrn terbaik di Wina.

Tidak peduli dengan cara apapun dan di mana tempatnya Kaiserschmarrn dibuat, yang paling penting adalah rasanya yang lezat.

 Jangan lupa untuk mencicipi Kaiserschmarrn jika anda jalan-jalan ke Austria!

.

-------

Hennie Triana Oberst

Deutschland, 28.01.2020