Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saat Ngidam Keripik Termahal di Dunia

18 Januari 2020   14:43 Diperbarui: 18 Januari 2020   14:38 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keripik Sanjay - dok. HennieTriana

Saya masih di usia sekolah ketika sering diajak Ibu saya ke rumah wanita ini, ia adalah seorang penjahit yang tinggal satu lingkungan dengan kami. Belakangan hari jika saya ke rumahnya, wanita itu selalu menggigiti sabun mandi. Entah benar dia telan atau tidak, saya tak tahu. Waktu itu saya hanya heran saja, tapi tidak bertanya.

Belakangan saya tahu dari Ibu bahwa wanita tersebut sedang hamil dan mengidam. Tapi ngidamnya kenapa sabun ya.

Menurut KBBI; Ngidam atau mengidam adalah ingin sekali mengecap sesuatu.

Biasanya wanita ketika hamil muda sering mengidam, tapi tidak semua wanita hamil mengidam. Saya dengar-dengar ada juga suami yang ikut mengidam seperti istrinya. Betul atau tidaknya hanya para suami yang bisa menjawab.

Wanita hamil mengidam karena perubahan hormon. Tubuhnya secara alami sedang mengimbangi kekurangan nutrisi. Makanan yang diinginkan setiap wanita hamil itu berbeda-beda, hal tersebut menggambarkan nutrisi apa yang kurang dalam tubuhnya. (eltern.de/schwangerschaft)

Kalau saya ketika hamil waktu itu ada 3 jenis makanan yang ingin dimakan setiap hari.

Yang pertama Apfelstrudel, kue khas Austria yang terbuat dari buah apel dan kismis yang dibungkus adonan tepung terigu. Keinginan yang pertama ini gampang saya dapatkan, setiap hari tersedia di toko roti.

Yang kedua dan ketiga ini yang sangat sulit untuk dipenuhi. Keripik Sanjay dan Asinan sayur Jakarta. Semua pasti kenal keripik sanjay, keripik singkong pedas khas Sumatera Barat. Kenapa ya saya mengidam keripik ini. 

Sebetulnya saya tidak terlalu bisa makan pedas seperti pedasnya keripik ini, tetapi kalau keripik sanjay tetap saya makan meskipun pedasnya menggigit.

Selama tinggal dii Jerman saya terkadang membeli produk Indonesia dari salah satu toko online yang ada di negara ini. Saya pikir tidak ada salahnya untuk bertanya ke toko ini, apakah mungkin mereka menyediakan keripik sanjay ini. Jawabannya sudah bisa ditebak, tidak bisa.

Jalan satu-satunya adalah menghubungi sahabat saya semasa kuliah dulu. Dia sekarang tinggal di kota Pekanbaru dan beristrikan wanita Minang. Tak mungkin dia keberatan untuk membelikan keripik tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun