"Kenapa harus membeli barang bekas jika mampu membeli yang baru".
Pernahkah anda mendengar komentar seperti itu?
Di Jerman bisa dikatakan banyak diselenggarakan Flohmarkt, pasar barang bekas. Biasanya ada jadwal tertentu kapan digelarnya pasar ini. Selain Flohmarkt yang dibuka sesekali, ada juga toko-toko yang khusus menjual barang bekas. Jenis barangnya cukup banyak, mulai dari barang-barang keperluan rumah, buku, pakaian dewasa dan juga untuk anak. Biasanya toko barang secondhand ini mengkhususkan jenis barang yang dijual.Â
Misalnya toko untuk anak-anak menjual keperluan anak mulai bayi hingga usia sekolah dasar. Di samping itu biasanya mereka menjual buku bacaan, mainan hingga stroller.
Ada satu toko barang bekas yang dulu suka saya kunjungi. Di sana sering saya mendapatkan buku bacaan anak dan mainan yang relatif sangat bagus. Terkadang juga pernak-pernik keperluan suatu acara, yang terkadang tidak pas dengan musim saat itu.
Kita sebagai konsumen sering membeli barang bukan karena kebutuhan yang mendesak, tetapi karena ingin sesuatu yang baru. Contohnya saya sendiri.
Tetapi barang-barang seperti baju dan sepatu yang masih layak pakai saya masukkan ke dalam container dari palang merah atau yayasan kemanusiaan lainnya.Â
Sedangkan untuk perabotan, setiap tahunnya ada satu kali  jadwal pengangkutan barang-barang ini. Jadwal angkut dibagi sesuai bahan jenis barangnya, seperti kayu, metal dan lainnya. Kita hanya perlu meletakkan barang yang akan kita buang tersebut di halaman rumah di sisi jalan.Â
Cara lain bisa disumbangkan ke organisasi-organisasi sosial, atau perorangan melalui iklan di surat kabar daerah. Tetapi jika tidak ada yang tertarik, dan jadwal pengangkutan barang telah lewat maka kita harus membawa ke penampungan sampah dengan membayar sejumlah biaya.