Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Uniknya Rambu Zebra Cross di Berbagai Negara

2 Desember 2019   06:44 Diperbarui: 1 September 2020   02:04 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sering jika kita berkunjung ke suatu tempat ada hal-hal unik yang menjadi perhatian kita. Ada seorang teman yang mengatakan bahwa terkadang foto jalan-jalan yang sering saya pajang di media sosial terlihat agak beda, karena bukan hal biasa yang dipotret. Anti-meanstream katanya. 

Mungkin juga teman saya itu benar. Kadang saya memotret lambang di pintu toilet, atau tulisan dalam beberapa bahasa yang berbeda. 

Apalagi selama 6 tahun kami menetap sementara di negeri Tiongkok, membuat saya (terpaksa) lebih teliti memperhatikan rambu dan nama jalan. Salah membaca sedikit, bisa salah tujuannya. Itu juga yang membuat saya beberapa tahun terakhir ini suka memperhatikan rambu-rambu jalan, termasuk rambu penyeberangan.

Penyeberangan jalan di Pompeii - dok.Carole Raddato/ancient.eu
Penyeberangan jalan di Pompeii - dok.Carole Raddato/ancient.eu
Rambu penyeberangan jalan yang terpasang di pinggir jalan, yang biasanya ditopang dengan tiang, dimaksudkan untuk memudahkan pengemudi kendaraan mengetahui akan adanya zebra cross di depan mereka.

Yang saya perhatikan adalah ilustrasi sosok di rambu penyeberangan jalan di tiap negara. Ilustrasinya menggambarkan sosok maskulin, saya belum menjumpai sosok feminin seperti rambu kawasan pejalan kaki ada ilustrasi sosok maskulin dan feminin. 

Ilustrasi sosoknya berbeda-beda, bentuk gaya gerakan tangan dan langkahnya.

Mungkin jika ada yang sangat mirip tapi tangannya ada yang lebih pendek atau panjang, seperti rambu di negara Slovenia dan Kroasia.

Menurut saya pribadi, ini sangat menarik. Setiap negara punya gayanya sendiri. Betul-betul unik.

Penyeberangan jalan sudah dikenal di zaman Romawi kuno, dengan model batu yang disusun untuk memudahkan orang menyeberangi jalan. Seperti yang tersisa di kota Pompeii, Italia.

Rambu penyeberangan setelah itu dijumpai di London pada tahun 1868, dengan sinyal semafor seperti yang digunakan di jalur kereta api.

Kemudian di tahun 1948 dibuat garis putus-putus paralel di jalan sebagai tempat penyeberangan jalan di kota London.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun