Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Romantisnya Kota Rovinj, Peninggalan Venesia di Kroasia

19 November 2019   13:05 Diperbarui: 19 November 2019   13:15 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kota pelabuhan Rovinj - dokpri

Mengitari negara Eropa, bagi saya, seperti membawa diri sendiri masuk ke dalam cerita-cerita dongeng yang saya baca di masa kecil dulu. Tak pernah puas rasanya mengagumi keindahannya.

Liburan sekolah beberapa waktu lalu kami mengunjungi negara Kroasia. Tapi kami tidak ke kota tempat shooting film Game of Thrones, kota Dubrovnik terlalu padat dengan wisatawan, apalagi jika sedang masa liburan sekolah seperti ini. Selain itu butuh waktu yang lebih panjang di jalur darat. Perjalanan dengan mengendarai mobil sendiri seperti ini lebih menyenangkan, bisa berhenti di mana pun yang disukai.

Dari rumah kami di Jerman untuk menuju tempat liburan kami di Semenanjung Istria di  negara Kroasia terlebih dahulu harus melewati negara Austria dan Slovenia. Perbatasan negara telah dibuka, hanya sesekali secara acak polisi perbatasan akan memeriksa kendaraan dan penumpangnya. Perjalanan kami tempuh sekitar 8 jam perjalanan, termasuk berhenti untuk beristirahat.

Bangunan tua Rovinj-dok.Hennie
Bangunan tua Rovinj-dok.Hennie
Kota Rovinj salah satu tempat yang kami kunjungi. Dari hotel tempat kami menginap ke kota ini hanya sekitar setengah jam berkendara. Inilah salah satu kota paling fotogenik dan romantis di Semenanjung Istria.

Rovinj dikenal juga dengan sebutan "Little Venesia". Dari tahun 1283 hingga 1797 kota ini dibawah pemerintahan Republik Venesia. Dulunya kota pelabuhan Rovinj dibangun di satu pulau di dekat pantai, hingga pada tahun 1763 dihubungkan ke daratan. Bangunan di kota ini terlihat sangat artistik dan menarik dengan warna-warninya, betul-betul menebarkan suasana romantis di mana-mana.

Cukup banyak juga wisatawan yang berkunjung. Ada yang sendiri sambil selfie, atau beberapa orang dan juga grup wisatawan dari berbagai negara juga terlihat di mana-mana, berjalan berkelompok mengikuti pemandu wisata yang memegang bendera atau payung berwarna cerah. 

Hotel cantik di jalan sempit Rovinj-dok.Hennie
Hotel cantik di jalan sempit Rovinj-dok.Hennie
Memasuki gerbang kota tua ada pasar terbuka yang menjual buah-buahan, sayuran, produk lokal dan berbagai jenis cendera mata. Seperti di kebanyakan pasar terbuka, terdengar suara penjual yang menawarkan dagangan mereka untuk menarik pembeli. Kami hanya melewati saja, karena malas untuk menenteng belanjaan selama berjalan-jalan di kota. Nanti ketika kembali ke tempat parkir akan kami lewati juga pasar ini. Lihat saja apakah masih ada yang kami ingini untuk dibeli.

Tidak akan kelaparan jika berada di kota ini, banyak terdapat rumah makan dan Cafe. Ada beberapa yang unik, seperti satu Cafe yang menyajikan minuman di gang-gang antar bangunan di atas anak tangga, dengan menggunakan meja rendah dan bantal sebagai alas duduk. Suasana santai dan nyaman tercipta di sana. Cuaca yang cukup panas seperti ini cukup menggoda untuk berhenti sebentar sekedar menikmati minuman dingin.

Kami menapaki jalan berundak dengan anak tangga yang lumayan banyak dan terkadang licin karena usianya. Harus menggunakan sepatu yang betul-betul nyaman untuk berjalan, sepatu bertumit sepertinya akan menghambat kenyamanan perjalanan.

Basilika St Euphemia, Rovinj-dok.Hennie
Basilika St Euphemia, Rovinj-dok.Hennie
Ketika tiba di atas, kami telah berada di halaman Gereja St. Euphemia, salah satu monumen penting di kota ini. Gereja Barock yang dibangun pada tahun 1725 ini juga dikenal dengan sebutan Basilika St. Euphemia. Seni Barock ada di periode tahun 1600 -- 1750, masa itu dibangun Gereja dan Kastil yang sangat indah, dan megah. Kastil-kastil Barock biasanya memiliki taman yang sangat luas dan indah, interior kamarnya dihiasi dengan lukisan imajinatif.

Saya suka berkunjung ke kota tua, menikmati keindahan kota dan arsitektur bangunan masa lalu, sambil membayangkan dan meresapi suasana masa lalu dalam fikiran sendiri. Pasti banyak sekali terukir cerita dan kenangan di sini, mungkin juga ada banyak cerita tentang cinta yang tertinggal di sepanjang jalan dan tembok-tembok kota. Sehingga terpancar nuansa romantis di sini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun