Mohon tunggu...
Hennie Engglina
Hennie Engglina Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar Hidup

HEP

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Video Viral Keith Talens

30 November 2019   17:16 Diperbarui: 30 November 2019   20:39 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: keith talens youtube (tangkapan layar pribadi)

sumber: keith talens youtube
sumber: keith talens youtube
Pilu sekali melihat bagaimana reaksi Keith mendapati kenyataan itu. Anda dapat melihat itu pada video mulai menit 6:33.

sumber: keith talens youtube
sumber: keith talens youtube
Maksud hati memberi kejutan yang membahagiakan sang ayah ternyata mendapatinya tinggallah jasad tak bernyawa lagi dan reaksi Keith yang histeris sungguh memilukan. Video itu pun menjadi viral di media sosial.

Pesan Bijak Video Keith

Memang, secara konten, video itu tidak akan ada kadaluarsanya. Apa yang dialami Keith memberi pesan bijak yang berlaku sepanjang masa, bahwa waktu itu berharga, waktu adalah kesempatan.

Waktu hidup adalah kesempatan untuk mencintai dan mewujudkannya, khususnya kepada orangtua. Kerjakanlah cinta itu selagi mereka masih hidup.

Tidak jarang terjadi, setelah orangtua terbujur kaku, anak-anak membacakan puisi indah dengan linangan air mata, padahal semasa hidupnya keindahan itu tidak dirasakan dari anak-anaknya.

Keith bukan tidak peduli ayahnya. Di video lain, Keith membagikan bagaimana dia kerap melakukan video call dengan ayahnya. Jarak Manila dan Santiago, Chile adalah 17.601 km dan harus menggunakan pesawat terbang untuk saling bertemu. 

sumber: keith talens youtube
sumber: keith talens youtube
Ini pun bisa menjadi hal yang seharusnya dilakukan bila orangtua tinggal jauh terpisah. Jangan sampai bisa menelepon kekasih berjam-jam, tetapi tidak berlaku sama terhadap orangtua.

Apa yang Keith lakukan umumnya dilakukan banyak orang, yakni menunggu hari-hari tertentu untuk mengunjungi orangtua. Ada yang menunggu tanggal kelahiran atau paling sering adalah menunggu hari raya agama untuk mengunjungi orangtua di kampung halaman atau di tempat terpisah oleh jarak.

Walau waktu kematian dan bagaimana cerita kematian itu sudah ditetapkan Tuhan, tetapi adalah seyogianya selaku anak kita tidak membiarkan waktu lama berlalu tanpa kebersamaan dengan orangtua.

Jangan seperti saya yang sebagian besar hidup saya lewati di rantau, jauh dari orangtua. Terakhir, saya bertemu mereka masing-masing sudah dalam keadaan koma hingga mereka mengembuskan nafas yang terakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun