Mohon tunggu...
Hennie Engglina
Hennie Engglina Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar Hidup

HEP

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Yang Menunggak Iuran BPJS, Tolong Sadar Jugalah

2 November 2019   06:05 Diperbarui: 2 November 2019   19:17 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: projekt-star.eu

Bukan tidak ada orang yang tetap tampil kaya sementara utang-utangnya terbengkalai. Dan, bukan tidak ada orang miskin yang berusaha sedemikian rupa membayar utang-utangnya dari kekurangannya.

Apa yang mau saya katakan?

Bahwa, tidak berarti 53,7% peserta BPJS Mandiri yang setia membayar iuran itu adalah semua orang mampu secara ekonomi. Ada di antara mereka adalah orang biasa dengan keuangan yang pas-pasan, tetapi bisa membayar iuran dengan setia dari kekurangan mereka.

Demikian pula sebaliknya, saya tidak meyakini, bahwa 46,3% peserta BPJS Mandiri yang menunggak itu semuanya adalah orang yang lemah ekonominya. Bukankah memilih BPJS Mandiri walau tidak kaya tetapi telah mengukur diri masih mampu membayar secara mandiri?

Kalau begitu, mengapa jumlah penunggak BPJS Mandiri begitu besarnya hingga 46,3%? Apakah 46,3% itu semua mengalami perubahan ekonomi secara drastis hingga tiba-tiba menjadi menunggak berbulan-bulan lamanya?

Atau, bukan karena tidak bisa membayar melainkan tidak mau membayar atau tidak berkomitmen atau tidak bertanggung jawab.

Tidak bertanggung jawab? Ya, yakni mereka yang sudah merasakan bagaimana BPJS menolong dirinya atau keluarganya saat sakit, tetapi setelah itu tidak lagi membayar iuran.

Besaran pengeluaran atas biaya pengobatan jauh lebih besar dari besaran iuran yang sudah dibayar. Itu dari mana? Itu bukan uang sendiri. Itu uang banyak orang. Ada pengorbanan banyak orang di situ yang harus dihargai.

Mereka adalah orang-orang yang mengorbankan kepentingan bagi dirinya sendiri di setiap bulan demi orang-orang yang sakit. 

Orang-orang yang mau berbagi rejeki dan upah kerjanya walau mereka sendiri tidak sakit atau belum menggunakan jasa BPJS, tetapi mereka rela bergotong royong agar orang-orang yang sakit dapat terbantukan dalam biaya pengobatan.

Oleh sebab itu, bagi peserta BPJS yang telah menikmati bantuan dari banyak orang melalui BPJS, tolong teruslah berusaha membayar iuran. Seperti kita telah merasakan manfaatnya, ada banyak orang yang juga sedang membutuhkan manfaat BPJS itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun