Mohon tunggu...
Hennie Engglina
Hennie Engglina Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar Hidup

HEP

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Delayed Trauma" Korban Pelecehan Seksual

29 Agustus 2019   23:11 Diperbarui: 30 Agustus 2019   07:46 924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perempuan dewasa itu memulai aksinya dengan meraba organ vital Qalesy dan terus meningkat ke arah aktivitas seksual lainnya hingga menjadi rutin dari hari ke hari. Qalesy menjadi terbiasa melayani syahwat perempuan itu.

Hingga ayah Qalesy meninggal dunia, ia tidak tahu apa yang telah terjadi pada anak laki-laki kesayangannya itu dan akibatnya di kemudian hari, bahkan ia tidak pernah tahu, bahwa anaknya menjadi seperti dirinya di usia dewasa.

Lalu, bagaimana dengan korban-korban lainnya di luar sana? Siapa yang tahu apa yang tengah terjadi di hidup mereka saat ini? Siapa yang tahu berapa banyak jumlah mereka? Dan, siapa yang menangani mereka?

Maka, puji Tuhan, bila kejahatan Aris terkuak! Kalau tidak, jadi apa anak-anak korban kejahatannya itu kelak bila semua tetap tertutup?

Lalu, sekarang orang-orang bicara kasihan terhadap Aris. Bagaimana dengan korban-korbannya?

Bila kebiri ilmiah itu permanen, saya tidak setuju. Namun, penjelasan Kajari Mojokerto, Rudy Hartono, pada ILC yang sama, bahwa kebiri ilmiah itu hanya 2 tahun terhitung sejak Aris menyelesaikan hukumannya di penjara, maka dengan tegas saya mendukung keputusan hakim.

Ancaman kebiri ilmiah temporal diharapkan dapat lebih memberi efek jera dari sekadar hukuman penjara. Supaya tidak hanya Aris, tetapi Aris-Aris lainnya yang masih bebas di luar sana menjadi berpikir seribu kali untuk melakukan kejahatan ini.

Karena, Aris-Aris yang masih bebas berkeliaran di luar sana, itulah yang kemungkinan besar akan melahirkan Aris-Aris yang baru, laki-laki maupun perempuan.

Menutup artikel ini, saya bertanya:

Bagaimana kalau korban Aris itu adalah anak Anda? Atau, kalau Anda menganggap remeh akibat dari perbuatan serupa Aris, apakah Anda tahu apa yang akan terjadi pada diri korban di kemudian hari dan apakah Anda yang akan menanganinya?

Salam. HEP.-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun