Mohon tunggu...
Hennie Engglina
Hennie Engglina Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar Hidup

HEP

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Seorang Ustaz Bicara tentang Salib

21 Agustus 2019   03:41 Diperbarui: 25 Oktober 2019   21:01 4744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar:crosslandschurch

"Pertama, itu saya menjawab pertanyaan, bukan saya membuat-buat untuk merusak hubungan. Kedua, pengajian di dalam mesjid tertutup. Bukan di stadion, bukan di lapangan sepak bola, bukan di TV, tapi untuk intern umat Islam menjelas pertanyaan tentang patung dan tentang kedudukan Nabi Isa AS untuk orang Islam dalam Quran dan sunnah Nabi SAW. Ketiga, pengajian itu lebih 3 tahun lalu, sudah lama, di kajian subuh, Sabtu, di Mesjid An-Nur Pekanbaru, karena saya rutin pengajian di sana, satu jam pengajian diteruskan dengan tanya jawab."

UAS mengatakan, bahwa pernyataan tentang salib itu ia sampaikan pada pengajian di Mesjid An-Nur Pekanbaru. Jadi, bukan disampaikan di ruang publik yang bersifat umum, tetapi di rumah ibadat umat Muslim itu sendiri, dan kepada orang-orang yang mengikuti pengajian itu yang notabene adalah orang-orang yang beragama Islam.

Ada pertanyaan dari umat yang hadir di situ: "Apa sebabnya, Ustaz, kalau saya menengok salib menggigil hati saya". Sebagai pemimpin umat, ya, wajar saja bila UAS memberikan jawaban yang sifatnya "mencegah" hal-hal yang mungkin bisa membuat umat Islam menjadi meninggalkan Islam karena melihat salib itu.

Hal itu tidak beda dengan kelas katekisasi di gedung gereja, misalnya. Dalam suatu diskusi ada katekumen (peserta katekisasi) yang mungkin menanyakan hal yang kurang lebih sama, misalnya: "Apa sebabnya, Pendeta, kalau saya mendengar suara azan menggigil hati saya?". 

Pada saat itu, Pendeta atau Penatua yang memberi pengajaran pasti akan memberikan jawaban yang menguatkan iman katekumen agar jangan karena hal itu iman mereka goyah. Bagaimana isi penjelasannya, itu bersifat intern. Itulah juga yang dilakukan dilakukan oleh UAS.

Berbeda halnya jika pernyataan UAS itu disampaikan di ruang terbuka atau di ruang publik dengan penjelasan tentang salib yang malah tidak sesuai dengan ajaran Alkitab. Dan, UAS mengatakan itu "di dalam mesjid tertutup ... untuk intern umat Islam".

Walau begitu, pada video itu terlihat ada mic di depan UAS, maka harus dicek, apakah volume pengeras suara itu terbatas hanya di dalam gedung atau seperti volume toa Mesjid pada umumnya yang terdengar sampai di kejauhan. Dan, apakah sejauh itu hanya ada umat Muslim?

Itu tugas aparat kepolisian untuk menyelidikinya, sebab itu sudah menjadi tanggung jawab mereka oleh adanya laporan masyarakat terkait itu.

Yang menjadi persoalan adalah video liputan pernyataan UAS tentang salib yang tidak sesuai Alkitab itu telah menjadi konsumsi publik!

3. Temukan Siapa Pengunggah atau Penyebar Video Tersebut!

Berdasarkan penjelasan UAS, bahwa pernyataannya yang direkam video itu terjadi pada 3 tahun lalu. Dengan demikian, itu tahun 2016. Lalu, mengapa video itu tiba-tiba beredar di tahun 2019 ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun