Dunia maya khususnya media sosial seakan sudah dianggap sebagai ruang bebas tanpa tata krama. Alam tanpa etiket. Netizen bak anak kecil yang dibiarkan memegang pisau di tangannya dan menggunakannya untuk melukai orang lain.
Karakter buruk dari diri seakan mendapat tempat pelampiasannya seolah sekian lama itu terkurung di dunia nyata yang penuh basa-basi. Status dan komentar serta gambar dan video yang dibagikan di media sosial tanpa sadar sedikit banyaknya menyingkap sisi karakter diri yang terselubung.
Saya jadi penasaran. Ingin tahu, siapa orangtua Netizen itu? Akankah ini terus dianggap biasa saja?
Akan tetapi, bagaimana kita hendak menganggap ini bukan hal yang baik bila mereka yang harusnya menjadi panutan berlaku sama?
Salam. HEP.-