2. Cara Menyambut Tamu
Seorang tamu biasa (orang tidak penting; miskin) akan diterima dengan cara biasa-biasa pula. Sebaliknya, tamu yang dianggap orang penting (kaya; terpandang; terhormat) akan disambut dengan spesial.
Tamu yang dianggap penting akan ditunggui di teras rumah, bahkan di depan pagar rumah. Tuan rumah menunggu si tamu penting dengan sabar.
Sedangkan, orang tidak penting menunggu tuan rumah menemuinya. Dialah yang menunggu tuan rumah, entah di teras rumah atau di ruang tamu. Dibiarkan menunggu, tidak apa-apa. Bukan orang penting. Bukan orang kaya, bukan orang terpandang, dan bukan orang terhormat.
Akan tetapi, bila orang itu adalah orang penting dan sudah lebih dahulu menunggu, maka tuan rumah akan meminta-minta maaf karena telah membuat orang penting itu menunggu.
Makin penting tamu itu, makin sungguh-sungguh disambut dan dilayani. Makin tidak penting tamu itu, makin biasa-biasa pula ia disambut. Terkadang, saking tidak pentingnya, enggan ditemui dengan meminta orang rumah menyampaikan bahwa tuan rumah sedang ke luar.
Orang yang sudah dimuliakan di dunia karena kaya; terpandang; terhormat, makin dimuliakan manusia. Sedangkan, orang yang sudah dikecilkan di dunia karena kemiskinannya, justru makin tidak dimuliakan pula oleh manusia.
Tanpa dikecilkan oleh manusia, kemiskinan sudah mengecilkan manusia dan manusia menambahinya dengan memperlakukan orang miskin sepadan dengan kemiskinannya.Â
3. Peralatan Makan dan Minum
Peralatan makan dan minum yang digunakan untuk tamu penting dan tamu tidak penting adalah berbeda.
Peralatan makan dan minum yang mahal akan digunakan untuk tamu penting (kaya; terpandang; terhormat). Setelah itu, peralatan makan dan minum yang mahal itu kembali disimpan pada tempat khusus untuk digunakan di waktu khusus dan untuk tamu khusus (orang penting itu).