Mohon tunggu...
Ummu Hanik
Ummu Hanik Mohon Tunggu... Administrasi - Administrator clothing

Hanya seseorang yang ingin berbagi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Syal untuk Kesayangan

16 Januari 2020   21:30 Diperbarui: 16 Januari 2020   21:49 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo from : littlewoollie.co.uk

"What? Kak Radit. Gak salah Yan?" tukas Ana

"Enggak. Ini beneran untuk kak Radit koq." Yana menunjukkan syal rajutan benang hitam putih setengah jadinya pada Ana. "Ntar dech aku jelasin. Sekarang mana sandwich-ku. Laper nich." Pinta Yana sambil menunjuk perutnya. 

Ana pun memberikan sandwich dan air mineral pesanan Yana, setelah itu mereka meninggalkan taman menuju kelas karena bel masuk sudah berbunyi.

Sindrom Fans Senior (SFS), begitu Ana menyebutnya. Kali ini sindrom itu terjadi pada salah satu kawannya. Sejak masuk anggota Paskibra dan mengenal yang namanya Radit, ketua Paskibra siswa kelas XII IPA 5, hari-hari Yana selalu dipenuhi oleh Radit. Dia akan histeris girang saat berpapasan dengan Radit atau Radit lewat di hadapannya, padahal Radit bersikap biasa-biasa saja bahkan cuek.

Ana sudah berkali-kali mengingatkan Yana dengan sindrom tersebut, bukannya Ana tidak ingin kawannya senang. Namun, melihat sikap Radit yang cuek, serta reputasi Radit sebagai cowok populer di SMA Merpati yang kemana-mana selalu didampingi cewek-cewek cantik dan populer juga, membuat Ana harus menyadarkan Yana sebelum sakit hati ditolak oleh Radit. 

Namanya orang sedang kasmaran, tak ada yang bisa mengganggu, Yana sudah kesengsem dengan Radit yang tinggi, putih, tampan, atletis, pintar, jago basket, ketua paskibra, anggota OSIS pula. Bukannya Ana munafik, dia tidak memungkiri keunggulan Radit, namun keunggulan itu dikembalikan lagi pada Sang Pencipta yang menciptakan Radit dengan segala kelebihannya, hanya itu, selebihnya biasa saja.

***

Suatu ketika, saat istirahat kedua, Ana dan Yana duduk santai di tepi kolam taman belakang sekolah. Saat itu, Lina sedang tidak masuk karena izin ada acara keluarga, tinggallah mereka berdua saja sekarang. Yana sibuk dengan rajutannya, sementara Ana sibuk dengan novel di tangannya. Tiba-tiba saja Ana merasa terusik dengan kegiatan Yana, akhirnya ia menghentikan membaca.

"Kamu beneran Yan, mau ngasih syal itu ke kak Radit?" tanya Ana, Yana mengangguk mantap. "Trus kapan ngasihnya? Bentar lagi kan kelas dua belas ujian."

Yana berhenti menyulam dan memandang wajah Ana lekat. "Aku akan ngasih ini di acara malam dana sebelum ujian."

"Kamu nekat ya. Kalau ditolak gimana?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun