Mohon tunggu...
Heni Pristianingsih
Heni Pristianingsih Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Mencari inspirasi hidup melalui kisah dan pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Balada Paimin dan Paijo Merebut Hati Surti

26 Desember 2021   18:26 Diperbarui: 26 Desember 2021   19:06 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Foto : idntimes.com

Jalanan berbatu menemani deru motor Honda tahun 70-an, membawa pasangan muda-mudi, Paimin dan Surti, yang tengah dilanda kasmaran. Melewati area persawahan dan perkebunan, tampak senyum dan tawa lepas mereka tanpa beban.

Dengan semangat 45, Paimin membayangkan ketika suatu hari nanti, dia bisa menjadi sosok laki-laki yang beruntung dan mendapatkan Surti sebagai teman hidupnya dalam suka dan duka.

Sepanjang perjalanan, Paimin dan Surti selalu menyapa para penduduk yang mereka jumpai. Sungguh, pasangan yang ideal bagi siapa saja yang melihatnya.

Paimin, seorang guru yang bertugas di desa Tanggul Madu tanah kelahirannya. Pemuda tampan dan terpelajar bagi ukuran penduduk kampung. Selain ramah, Paimin menjadi guru idola di sekolah tempatnya mengajar. 

Banyak ide dan kreatifitas yang dia terapkan sehingga para siswa tidak tertinggal dalam bidang kependidikan. Baginya, profesi guru merupakan panggilan hati yang menyatu dalam segenap jiwa dan raganya.

"Dik, boleh tidak mas bicara tentang sesuatu yang sedikit serius kepadamu?", ucap Paimin sembari menghentikan laju motornya. Kemudian, mereka berdua pun turun menuju sebuah pondok kecil yang ada di pinggiran jalan desa. 

Lama mereka hanya duduk terdiam di atas bangku yang terbuat dari bambu tanpa mengucapkan sepatah kata apapun. "Mau kan jika Minggu depan mas akan meminta kepada ayah dan ibumu, " suara Paimin sedikit bergetar sambil menatap wajah gadis desa yang ayu itu dengan perasaan harap dan cemas.

Surti hanya bisa mengangguk dan membalas pertanyaan Paimin itu dengan senyuman terindah dan malu-malu di hadapan laki-laki yang selalu ada untuknya hingga saat ini.

Hati Paimin semakin melayang ke langit tingkat tujuh melihat respon dari gadis kembang desa pujaannya. Sejengkal lagi, langkahnya akan sampai pada tujuan. Paimin sangat optimis sekali bahwa perjuangan dan niat baiknya untuk melamar Surti tidak akan pernah sia-sia. 

Surti, gadis desa yang cantik dan sederhana. Diantara sekian banyak pemuda yang berusaha mendekati, hanya Paimin yang berhasil mendapatkan hatinya. Kalau sudah jodoh tak akan kemana. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun