Mohon tunggu...
Heni Pristianingsih
Heni Pristianingsih Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Mencari inspirasi hidup melalui kisah dan pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Meraih Impian Guru melalui Peluang PPPK

12 September 2021   05:32 Diperbarui: 13 September 2021   09:45 884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Aparatur Sipil Negara (ASN). (Foto: CHRISTOFORUS RISTIANTO/KOMPAS.com)

Perjuangan nasib bagi guru untuk memperoleh status yang lebih layak kerapkali digaungkan dari waktu ke waktu.  

Program PPPK yang diluncurkan oleh Pemerintah sebagai salah satu upaya membantu para guru yang berstatus honorer tentu saja mendapatkan sambutan antusias dari masyarakat khususnya pendidik. 

Melalui proses seleksi administrasi yang cukup panjang dan mendebarkan, para guru honorer pejuang PPPK akhirnya berhasil melalui tahap seleksi administrasi yang sudah dilakukan sejak bulan Agustus lalu. 

Mulai dari pendaftaran akun, proses pengunggahan (upload) dokumen, pemilihan formasi jabatan, dan lain-lain dilakukan secara online. Dengan demikian, perlu dilakukan secara teliti dan hati-hati karena jika ada kekeliruan maka proses persyaratan administrasi akan dianggap gagal. 

Dari pengalaman ini, ada beberapa hal yang perlu diketahui guru dalam mempersiapkan diri baik secara fisik, mental, dan spiritual. Update informasi yang selalu ada melalui sosial media terkadang justru semakin meresahkan jika tidak disikapi secara logika dan bijaksana. 

Berikut beberapa hal yang harus diketahui guru agar tidak terlalu menjadikan beban pikiran ketika sedang mengikuti seleksi program PPPK. 

Pertama, guru hendaknya mempersiapkan segala berkas lebih awal agar mudah menggunakannya jika sewaktu-waktu diperlukan. Informasi pendaftaran bisa saja dimajukan atau dimundurkan dari jadwal yang telah ditetapkan. 

Kedua, melihat informasi melalui internet, grup WhatsApp, dan berbagai media sosial lain harus dilakukan di tengah kesibukan rutinitas yang lumayan padat. Perkembangan pembelajaran yang semula daring (dalam jaringan) sekarang menjadi 2 kegiatan sekaligus dengan adanya pembelajaran luring (luar jaringan) pada daerah-daerah tertentu. Selain itu, rajin mengecek informasi pada akun pendaftaran. 

Selanjutnya, pemantapan diri melalui materi bisa dilakukan agar wawasan kita semakin bertambah. Banyak media sosial yang memberi kan berbagai teknik penyelesaian soal secara efektif dan efisien. 

Selektif terhadap informasi merupakan hal ke empat yang harus diperhatikan. Semakin banyak informasi terkadang membuat kita semakin bingung dan berkecil hati. Mengapa program yang sebenarnya baik tersebut menjadi rumit ketika diterjemahkan oleh masyarakat? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun