Mohon tunggu...
Heni Pristianingsih
Heni Pristianingsih Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Mencari inspirasi hidup melalui kisah dan pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Solusi Mengatasi Ghibah yang Wajib Dipahami Kaum Perempuan

16 Mei 2021   08:41 Diperbarui: 17 Mei 2021   20:10 1200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pertemanan | Credit: pexels.com/pixabay

Emosi marah dan kecewa tanpa disertai dengan pemikiran logis, menjadikan ghibah sebagai sarana pelampiasan yang sebenarnya tidak akan membawa solusi apapun. 

Terakhir, alasan seseorang untuk melakukan ghibah yang satu ini sangat ekstrem. Ghibah dilakukan hanya untuk mengadu-domba orang yang satu dengan yang lain atas dasar dendam pribadi atau motivasi terselubung. Sebaiknya kita lebih berhati-hati dan menjauhi jika berhadapan dengan orang yang semacam ini. 

Solusi terhadap Kebiasaan Ghibah

1. Mencari kesibukan atau kegiatan yang positif
Apabila seseorang telah sibuk dengan kegiatan, maka dia tidak akan memiliki waktu untuk meneliti dan mengupas tuntas kesalahan orang lain. 

Dibandingkan menghabiskan waktu membicarakan permasalahan orang, maka akan lebih baik dialihkan untuk kegiatan yang bersifat produktif dan konstruktif. Selain mungkin dapat menambah income, kualitas kepribadian kita juga akan meningkat. 

2. Menghindari pembicaraan yang mengandung ghibah
Dalam pergaulan, tidak mungkin kita terlepas dari hubungan dengan orang lain. Demi alasan keakraban atau menghargai lawan bicara, biasanya perempuan justru terpancing untuk ikut dalam kenikmatan ghibah. Apabila kita terjebak pada situasi seperti ini, maka segeralah untuk mengalihkan topik pembicaraan dengan yang lain.

Jika yang diajak bicara masih kurang sadar, maka sebaiknya Anda segera pergi dengan alasan ada tugas lain yang harus dikerjakan. 

Menutup pembicaraan yang mengandung ghibah akan sangat membantu si tukang ghibah agar tidak melanjutkan kebiasaan buruk tadi. 

Ilustrasi Foto : TERASKATA.com
Ilustrasi Foto : TERASKATA.com
3. Lebih berhati-hati dalam bertutur kata dan berperilaku
Bergaul dengan banyak orang akan membuat kita lebih jeli dalam memilih topik pembicaraan. Menjaga sikap dan tutur kata dapat menjadi salah satu alasan agar kita menghindarkan diri dari korban gosip atau ghibah. 

Tanpa disadari, bisa saja ada tutur kata dan perilaku kita yang mungkin bagi kita itu wajar tetapi kurang tepat menurut pandangan orang lain. Penilaian secara objektif itu bukan dari diri kita sendiri melainkan dari orang lain di sekitar kita. 

Selektif dalam menceritakan permasalahan pribadi kepada orang lain itu juga sangat perlu. Jangan sampai kita curhat kepada orang yang salah. Bukan menemukan solusi, malah rahasia kita akan diketahui oleh manusia seantero dunia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun