Mohon tunggu...
Heni Pristianingsih
Heni Pristianingsih Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Mencari inspirasi hidup melalui kisah dan pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Jarak & Rindu Menyatu di Bukber Virtual

25 April 2021   13:50 Diperbarui: 25 April 2021   14:03 1061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : kumparan.com

Seiring perkembangan Teknologi Informasi, penggunaan berbagai alat gadget telah menjadi hal yang biasa dalam masyarakat. Didukung juga dengan pandemi COVID19 yang masih belum menunjukkan tanda akan berakhir.

Mungkin kita memang harus terbiasa dengan tatanan hidup yang baru. Agar selalu menggunakan standar protokol kesehatan dimanapun kita berada.

Begitu pula dengan kebiasaan berbuka puasa bersama atau yang biasa dikenal dengan istilah "bukber."

Semakin tinggi teknologi semakin tinggi virus yang berkembang mungkin itu yang terjadi pada saat sekarang. Namun, pasti ada hikmah dibalik setiap musibah. 

Ketika ruang gerak kita sebagai makhluk sosial dibatasi dengan adanya bahaya virus yang tak kasat mata, telah hadir gadget dan aplikasinya yang sangat memudahkan kita untuk berkomunikasi secara jarak jauh.

Pemakaian Googgle Meet, Zoom, Skypee, WhatsApp, dan sejenisnya dapat kita jadikan sarana teleconference. Dalam konteks yang paling sederhana, pemanfaatan video call yang ada di WhatsApp lebih familiar di masyarakat.

Pada pelaksanaan bukber secara virtual, ada beberapa prosedur yang perlu dilakukan. Mulai dari menentukan beberapa kontak yang akan diajak, jenis menu yang disediakan, penataan tempat, penampilan, dan sebagainya yang secara garis besar hanya untuk menunjang nilai estetika.

Dalam hal ini, saya tidak ingin mengulas tentang prosedur bagaimana mengadakan bukber virtual. Namun, saya lebih menekankan pada nilai esensi dari pelaksanaan bukber secara virtual itu sendiri. 

Menurut saya, bukber virtual akan terlihat lebih alami dan apa adanya tanpa harus memberikan kesepakatan menu apa yang akan disajikan. 

Dengan mengajak saudara, tetangga, atau teman bervirtual secara insidental kita dapat mengetahui kondisi riil yang ada pada mereka.

Dari sini, kita bisa membangun empati dan simpati terhadap saudara atau orang lain di sekitar kita. Saya yakin, tidak semua memiliki kondisi yang sama. Jadi, momen ini sangat tepat untuk berbagi keberkahan dan meningkatkan rasa kepedulian kita pada yang lain.

Menjadikan momen bukber virtual sebagai ajang pengobat rasa rindu, salah satu manfaat selanjutnya. Jarak yang berjauhan dan kondisi yang tidak memungkinkan untuk bertatap muka secara langsung, pilihan bukber virtual sangatlah tepat.

Saling menanyakan kabar dan berbagi cerita dengan semua saudara dan handai-taulan akan menjadi momen yang membahagiakan tentunya. Apalagi jika domisili kita saling berjauhan dan jarang sekali ada kesempatan untuk bertemu.

Berbagi kegiatan dan kebersamaan dengan saudara atau teman melalui kegiatan buka bersama secara virtual juga dapat menjadi keunikan tersendiri. Setidaknya kita dapat berbagi atau sharing informasi tentang berbagai hal mulai makanan hingga masalah pekerjaan.

"Do, just the way you are!" Menjadi diri sendiri apa adanya merupakan sesuatu yang harus kita tampilkan dalam kehidupan.  Biarkan dalam bukber virtual semua anggota menyantap menu yang mereka punya. Menu rawon, capcay, indomie goreng, lalapan ayam, lodeh tempe tahu, dan sebagainya akan membuat suasana lebih berwarna. Biarkan anggota berpenampilan yang mereka nyaman. Memakai busana muslim, daster, kaos, dan yang lainnya tanpa terikat dengan aturan kostum akan membuat mereka bebas berekspresi. 

Ingatlah, tujuan dari bukber virtual yaitu menciptakan rasa kebersamaan walau dilakukan secara jarak-jauh. Membangun hubungan kedekatan yang erat baik antar keluarga, teman, ataupun tetangga itu menjadi prioritas yang utama. Nilai estetika itu perlu agar segala sesuatu tampak indah di pandang mata. Namun nilai esensi diadakannya bukber virtual yaitu meningkatkan tali persaudaraan dan saling peduli antara satu dengan yang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun