Mohon tunggu...
Heni Prasetyorini
Heni Prasetyorini Mohon Tunggu... Tutor - Edupreneur

Pegiat pendidikan coding untuk anak-anak di Heztek Coding

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Resolusi 2018: Tidak Mengulangi Kesalahan di 2017 Ini

20 Desember 2017   09:13 Diperbarui: 20 Desember 2017   09:24 1143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Heni Prasetyo Rini di Salah Satu Sudut Terminal Teluk Lamong

Tidak mengulangi kesalahan, itu poin utama yang bisa ditulis sebagai resolusi masa depan. Bahkan tidak perlu menunggu tahun baru. Jangan jatuh ke lubang yang sama adalah pepatah yang mengingatkan kita agar setiap saat mengingatkan diri sendiri, agar tidak melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.

Tahun 2017, adalah tahun penuh kejutan untuk saya pribadi. Antara keberuntungan, kemenangan, hadiah, kerugian bahkan kesalahan terjadi begitu silih berganti. Naik turu mengejutkan seperti naik tower pengendali crane di Terminal Teluk Lamong. 

Saya mempunyai pengalaman dan melakukan beberapa kesalahan, yang akan saya bagi disini. Supaya sobat sekalian tidak melakukan kesalahan yang sama. Atau bahkan bisa jadi bahan pertimbangan untuk modal ngobrol dengan anak cucunya nanti. Halah kayak udah tua banget saya ya...

---Kesalahan saya : Mudah Percaya ---

Ketika kemarin anda Nothing, lalu sekarang lumayan jadi Something, biasanya massa baru mengumpul. Beberapa orang mulai datang mengatakan tertarik pada anda dan mulai menawarkan kerjasama

Kemarin, saya mudah percaya bahwa tawaran itu pasti Valid, bagus dan berjalan baik jika yang menawarkan adalah sosok yang (bagi saya) tampak elegan, profesional, educated dan bisa dipercaya.

Ternyata oh ternyata, tidak semua orang yang educated akan bersikap setulus itu atau bisa bekerja seprofesional itu.

Karena mudah percaya itulah saya terlibat pekerjaan yang menyita banyak sekali waktu, tenaga, pikiran dan energi batin saya dengan durasi waktu yang bertele-tele dan tidak jelas.

Kesalahan saya adalah tetap bertahan karena percaya akan dapat hasil jauh lebih besar jika saya mengikuti alur kerja mereka. Saya tidak menetapkan deadline, schedule atau timeline kerja versi saya sendiri. 

Ketika kontrak awal kerja hanya 2 bulan, lalu molor sampai 1,5 tahun dan belum juga akan selesai kapan, salahnya, saya diam saja, manut saja.

Setelah kemudian saya telaah lagi, betapa pekerjaan ini terlalu merugikan saya, maka saya ambil keputusan berhenti dan mundur. Saya sudah tidak punya kepercayaan lagi bakal jadi Happy ending. Saya merasa marah ketika harus melanjutkan pekerjaan itu. Saya merasa ini tidak sehat. Maka saya dengan berani mundur, melepaskan ratusan jam yang sudah terpakai bahkan saya beraedia mengembalikan semua uang DP yang dusah diberikan jika itu yang diminta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun