Mohon tunggu...
Wahyudi LM
Wahyudi LM Mohon Tunggu... Pengkhayal -

Kematian tak mengakhiri cinta.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suga Rush, Braga dan Rahasia

17 September 2018   07:30 Diperbarui: 17 Oktober 2018   08:28 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Begitu muram
pagi ini. September kembali
membawa wajah mu dalam grafiti
sepanjang tembok-tembok Siliwangi

yang kusam: mural yang coba menyusun
lagi rindu untuk mu hingga ujung tahun-
di gelas-gelas capucino, remah-remah gingerbread, manis red velvet dan bulan bulan yang tergantung di langit hitam sugaRush. Braga termenung 

mengingat mu; lanskap yang menghitung berapa lama asmara kita ada diantara setia dan rahasia,


berapa lama cinta jatuh
di musim yang telah jauh,

berapa lama rindu menahan
indahnya pelukan-pelukan.

Begitu suram
sore ini. September kembali
membawa angan yang karam
untuk sekali lagi meniti hati.

2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun