Manusia lahir menurut para filsuf bagaikan seperti kertas putih (tabularasa). Kita diberikan Tuhan yaitu rasio dan freewell sejak kita lahir dan ubtuk diolah dan diubah "menjadi" sehingga akan menghasilkan potensial. Potensi dan aktual sudah menjadi pembahasan oleh aristoteles di bukunya yang berjudul theta.
Manusia merupakan salah satu dimensi yang menciptakan potensial sehingga menimbulkan kemungkinan kemungkinan, misalnya perumpamaan tanah liat yang tidak terwujud dan memiliki kemungkinan "menjadi" bentuk. Proses kemungkinan itulah yang disebut aktualitas.
Potensial penuh ialah pengenalan terhadap diri sendiri melalui kemungkinan kemungkinan contohnya bakat dan bertahap kepada aktulitas yang mencapai to be (untuk menjadi). Potensialku ialah suatu potensi mengaku yang substansial dan akutualitasku adalah kesempurnaan inu sebagai induk bermacam macam unsur atau kesempurnaan atu sifat yang khusus.
Hubungan potensial dan aktualitas adalah potensi diri yang harus diwujudkan sehingga adanya aktualitas.