Mohon tunggu...
Heni Fauziah
Heni Fauziah Mohon Tunggu... Guru - Masih dalam proses belajar.

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Alih Kode Campur Kode pada Individu yang Berbahasa Jawa di Lingkungan Sunda

12 Januari 2018   20:08 Diperbarui: 12 Januari 2018   20:20 3666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: okezone news

Aslinda dan Syafyahya (2014: 85) menyebutkan beberapafaktor penyebab terjadinya alih kode diantaranya: 1) siapa yang berbicara, 2) dengan bahasa apa, 3) kepada siapa, 4) kapan, dan 5) dengan tujuan apa. Dalam berbagai kepustakaan linguistik, secara umum penyebab terjadinya alih kode antara lain: 1) pembicara/ penutur, 2) pendengar/ lawan tutur, 3) perubahan situasi dengan hadirnya orang ketiga, 4) perubahan dari formal ke informal/ sebaliknya, dan 5) perubahan topik pembicaraan.

d. Campur Kode

Campur kode merupakan pemakaian dua bahasa atau lebih dengan saling memasukkan unsur-unsur bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain secara konsisten (Kachru dalam Rokhman, 2011: 38). Kemudian Rokhman(2011:39) berpendapat bahwa campur kode merupakan pemakaian dua bahasa atau lebih dengan saling memasukkan unsur-unsur bahasa yang satu ke dalam bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain, dimana unsur-unsur bahasa atau variasi-variasinya yang menyisip di dalam bahasa lain tidak lagi tersendiri. Kalau seseorang menggunakan satu kata atau frase dari suatu bahasa maka itu disebut campur kode (Fasold dalam Chaer dan Agustina, 2010: 115).

Berikut ini adalah contoh peristiwa campur kode yang dikutip dari Chaer dan Agustina (2010: 124).

1) Mereka akan married bulan depan.

2) Nah karena saya sudah kadhung apiksama dia, ya saya tanda tangan saja. (Nah karena saya sudah benar-benar baik dengan dia,maka saya tanda tangani saja).

3) Ya apa boleh buat, better laat dan noit. (Ya apa boleh buat, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali).Pimpinan kelompok itu selalu mengatakan education is necessaryfor life. (Pimpinan kelompok itu selalu mengatakan, bahwa pendidikan perlu dalam kehidupan).

Contoh-contoh di atas merupakan peristiwa campur kode, yakni penyisipan bahasa satu ke dalam bahasa yang lain. Pada contoh pertama, terjadi penyisipan kata bahasa Inggris ke dalam struktur bahasa Indonesia.Hal inilah yang disebut campur kode.Begitu pula pada kalimat kedua yakni yerjadi penyisipan frasa bahasa Jawa ke dalam struktur bahasa Indonesia.

- Faktor Penyebab Terjadinya Campur Kode 

Campur kode merupakan penyisipan suatu bahasa ke dalam bahasa lain yang lebih dominan dalam suatu wacana. Faktor terjadinya campur kode bermacam-macam. Mulai dari keterbatasan kata dalam bahasa Indonesia sehingga penutur menggunakan sisipan bahasa lain sebagai pengganti. Terdapat dua faktor penyebab terjadinya campur kode menurut Suwito (1983: 77) yakni sebagai berikut.

1) Latar Belakang Sikap Penutur Latar belakang sikap penutur ini berhubungan dengan karakter penutur, seperti latar sosial, tingkat pendidikan, atau rasa keagamaan. Misalnya, penutur yang memiliki latar belakang sosial yang sama dengan mitra tuturnya dapat melakukan campur kode ketika berkomunikasi. Hal ini dapat dilakukan agar suasana pembicaraan menjadi akrab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun