Sebab alih kode  :Kehadiran Ibu Lin dalam peristiwa tutur
Peristiwa tutur :
Ibu Las  : Ibu Len jam bara cako malam lampu iduik, awaklah lalok  sajak jam sambilan ("Ibu Leni pukul berapa lampu tadi malam hidup, saya sudah tidur sejak pukul sembilan").
Ibu Leni  : Samo awak tu, awaklah lalo pulo sajak sanjo, malah sajakpukua salapan, awak sakik kapalo ("sama kita itu, saya sudah tidur pula sejak sore, malah semenjak pukul delapan karena saya sakit kepala. Bagaimana dengan ibu Lin tahu pukul berapa lampu hidup tadi malam?").  (pertanyaan diajukan kepada ibu Lin).
Ibu Lin  : Tahu Buk, kira-kira pukul sepuluh lebih.
Dari contoh tersebut, terlihat bahwa alih kode terjadi karena hadirnya orang ketiga. Alih kode tersebut terjadi dari bahasa Minangkabau ke dalam bahasa Indonesia. Ibu Leni beralih kode ke dalam bahasa Indonesia karena mitra tuturnya Ibu Lin (orang Sulawesi) tidak mengerti bahasa Minangkabau.
- Bentuk-Bentuk Alih Kode
Alih kode merupakan gejala peralihan bahasa dan gaya yang terdapat dalam satu bahasa (Hymes dalam Aslinda dan Syafyahya, 2014: 85). Soewito (dalam Chaer dan Agustina, 2010: 114) membedakan alih kode menjadi dua macam, yaitu alih kode intern dan alaih kode ekstern. Alih kode intern adalah alih kode yang berlangsung antarbahasa sendiri, seperti dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa, atau sebaliknya. Sedangkan, alih kode ekstern adalah alih kode yang terjadi antara bahasa sendiri dengan bahasa asing, seperti dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris, atau sebaliknya.
Contoh alih kode intern yang dikutip dari Soewito (dalam Chaer dan Agustina, (2010: 110) berikut ini.
Sekretaris : Apakah Bapak sudah jadi membuat lampiran surat ini?
Majikan : O, ya, sudah. Inilah!