Mohon tunggu...
Heni FebriAstuti
Heni FebriAstuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - memulai sebuah cerita.

110%

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Sosok Masinis Tragedi Kecelakaan Bintaro

21 Juni 2021   23:02 Diperbarui: 21 Juni 2021   23:09 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nasib nahas memang bisa menimpa siapa saja, tak terkecuali mbah Slamet Suradio. Saat peristiwa tersebut terjadi yang dikenal dengan kecelakaan kereta api Bintaro, masinis kereta api tersebut tidak hanya mengalami luka-luka saja namun, beliau juga harus kehilangan pekerjaan dengan cara yang bisa dibilang tidak menyenangkan. Selain nasib nahas tersebut mbah Slamet juga harus mendekam dibalik jeruji besi selama beberapa tahun karena dianggap lalai sehingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa pada kecelakaan tersebut. Yaa.. inilah sosok masinis yang sekarang bisa dikatakan belum sejahtera.

Mbah Slamet, sapaan yang khas oleh orang-orang sekitar. Beliau adalah masinis tragedi kecelakaan kereta api Bintaro tanggal 19 Oktober 1987. Pria 82 tahun tersebut kini hidup kekurangan di kampung halamannya. Untuk menyambung hidup beliau berjualan rokok di sebelah toko dekat dengan stasiun Kutoarjo. Pria kelahiran Purworejo 18 Agustus 1939 tersebut kini hanya hidup sebatang kara, di rumah yang sangat sederhana bahkan bisa dikatakan kurang layak. Mbah Slamet seperti sekarang ini bukan tanpa alasan melainkan karena hak nya yang seharusnya didapat sebagai masinis tidak kunjung beliau dapatkan. Setahun setelah mbah Slamet bebas dari hukuman yang menjeratnya, beliau harus kehilangan pekerjaan nya sebagai masinis karena dipecat. Tepatnya setelah itu nomor induk pegawai kereta juga dicabut oleh pihak terkait. Oleh sebab itu hingga saat ini mbah Slamet tak kunjung mendapatkan hak yang seharusnya beliau peroleh dari hasil kerjanya dahulu.

Kejadian tersebut bermula dari Slamet Suradio yang difitnah memberangkatkan sendiri kereta yang dioperasikannya. Padahal menurut pengakuannya ia hanya mengikuti instruksi dari pemimpin perjalanan kereta api. Awalnya kereta berjalan seperti biasanya, namun betapa terkejutnya mbah Slamet saat dari arah berlawanan ada kereta dengan jarak yang sangat dekat, mbah Slamet berusaha untuk menarik rem bahaya kerata namun, karena jarak yang sangat dekat kecelakaan pun tidak bisa dihindarkan.

 Mbah Slamet dituding menjadi penyebab kecelakaan dua kereta api yakni KA 225 jurusan Rangkasbitung-Jakartakota dan KA 220 jurusan Tanah Abang-Merak. Peristiwa ini dikenal dengan Tragedi Bintaro yang menelan banyak korban jiwa. Beruntungnya mbah Slamet menjadi korban yang selamat dalam kejadian ini, meski tubuhnya terpental dan bersimbah darah. Saat kejadian tersebut dengan setengah sadar mbah Slamet berusaha menyelamatkan diri dengan merayap hingga ke pinggir jalan, akhirnya seorang wanita membawa mbah Slamet ke rumah sakit dengan mobilnya.

Mengutip wawancara mbah Slamet dengan akun youtube KTJ, pagi tanggal 19 Oktober 1987, seperti biasa beliau memulai tugasnya sebagai masinis pada pukul 05.10 WIB. Dan sekitar pukul 06.40 WIB, KA 225 yang ia bawa berada di Stasiun Sudimara untuk melanjutkan perjalanan hingga Stasiun Jakarta Kota.

Saat itu, orang yang menumpang keretanya sangatlah banyak. Ribuan penumpang yang sudah memenuhi kapasitas dan memilih untuk bergelantungan di atap dan lokomotif. Berbeda dengan tudingan di pengadilan dan laporan yang dituduhkan bahwa Slamet memberangkatkan keretanya sendiri tanpa izin. Beliau menegaskan bahwa dirinya hanya mengikuti instruksi dari ppka stasiun sudimara.

Namun, cobaan yang dialami tidak hanya sampai disitu, saat dirawat di rumah sakit beliau hampir saja diculik dan terus mendapatkan ancaman dari seseorang yang misterius. Setelah dinyatakan cukup sehat akhirnya hakim memutuskan untuk menuntut hukuman mbah Slamet selama kurun waktu 3 tahun lebih 3 bulan. Tuduhan demi tuduhan terus ditujukan kepada mbah Slamet salah satunya ada yang memfitnah jika beliau mencoba melompat dari kereta untuk menghindari kecelakaan tersebut. Tetapi tuduhan tersebut tidak benar karena beliau menyimpan bukti sesungguhnya, yaitu kartu yang berlumuran darah bukti dari mbah Slamet tidak loncat dari kereta. Hakim pun mempercayai apa yang dikatakan mbah Slamet.

Perjuangan mbah Slamet untuk memperoleh keadilan sangat patut untuk diteladani, beliau berkata jika memang kejadian tersebut memanglah kecelakaan murni semata bukan kesalahan yang disengaja. Meskipun demikian mbah Slamet tetap menaati peraturan yang berlaku dan menjalani hukuman di penjara dengan tertib tanpa mengajukan keringanan hukuman. Sesuatu yang patut untuk kita teladani dari beliau adalah seberat apapun kejadian atau masalah yang sedang dihadapi, berusahalah untuk menerima dengan ikhlas dan tabah saat menghadapinya.

Kini mbah Slamet sedang menunggu dan memohon kepada pihak yang terkait agar haknya sebagai pensiunan pegawai PT KAI agar segera diterima. Karena proses hukum yang dialami mbah Slamet, sampai saat ini beliau belum mendapatkan hak seperti layaknya pensiunan yang lainnya. Mbah Slamet sangat memohon untuk diberikan hak nya karena beliau dipenjara bukan karena berbuat jahat melainkan karena murni faktor kecelakaan.

Untuk menyambung hidupnya di masa renta sekarang, mbah Slamet berjualan asongan di sekitar stasiun Kutoarjo yang lumayan dekat dengan tempat tinggalnya. Beliau hidup sebatang kara karena sang istri meninggalkan beliau pasca tragedi tersebut dan memilih untuk menikah dengan rekan sesama masinis mbah Slamet.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun