Mohon tunggu...
Susilo
Susilo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang

💦peace began with a smile 💦 ig: hengkisusilo_

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Net-Zero Emissions: Aku, Kamu, dan Pemerintah Indonesia Berkolaborasi

23 Oktober 2021   23:09 Diperbarui: 23 Oktober 2021   23:26 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belakangan ini istilah Net-Zero Emissions semakin popular di kalangan masyarakat Indonesia. Istilah Net-Zero Emissions sebenarnya sudah ada sejak 2008, namun sorotan Konferensi Tingkat Tinggi Iklim di Paris pada 2015 mewajibkan negara industri dan maju mencapai Net-Zero Emissions pada 2060, sehingga mendorong sejumlah negara untuk berkomitmen mencapai Net-Zero Emissions.

Net-Zero Emissions atau nol-bersih emisi merupakan tujuan dan harapan kita bersama. Tujuan yang diharapkan itu ialah emisi karbon ini sepenuhnya diserap oleh bumi (pohon, laut, dan tanah) maupun oleh teknologi manusia sehingga tidak menimbulkan pemanasan global.

Penyerapan karbon adalah hal yang sangat penting karena penyebab utama pemanasan global adalah naiknya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Itu yang kita sebut sebagai pemanasan global.

Saat ini pemerintah Indonesia berusaha untuk menghadapi tantangan dan resiko perubahan iklim di masa mendatang. Emisi karbon di Indonesia ataupun di dunia sudah semakin meningkat sehingga akhirnya menyebabkan perubahan iklim yang tidak menentu, ketidakstabilan ekonomi, bencana alam di mana-mana, bahkan pengaruh dari emisi negatif membahayakan kesehatan. Hal itu sangat meresahkan dan tentu membutuhkan perhatian khusus dari semua pihak.

Pemerintah Indonesia sedang bekerjasama dengan pihak swasta mengejar Net-Zero Emission yang akan berlangsung hingga 2060.

Kita sebagai masyarakat Indonesia diajak mendukung pemerintah dalam mewujudkan hal ini.  Bukan hanya pemerintah yang peduli, tetapi peran masyarakatlah yang sangat dibutuhkan. Hal pertama yang harus dimiliki oleh masyarakat kita adalah KESADARAN tentang pemahaman akan Net-Zero Emission, tentang mengapa pemerintah begitu berkomitmen menuju nol-bersih emisi.

Tujuan pemerintah sangat mulia, yakni memerhatikan keutuhan ciptaan yang bebas dari pemanasan global. Selain bagi alam, manusia (kita) dan makhluk hidup lainnya juga memerlukan bumi yang bersih dan sehat.

Kesadaraan yang dimiliki oleh setiap individu hendaknya bergerak pada aksi nyata. Memang sebagian dari kita tidak dapat berkontribusi dalam jumlah besar, tetapi setiap kita bisa melakukan hal kecil untuk bumi tercinta, untuk sesama dan orang-orang yang kita cintai. Hal yang sederhana itu, misalnya:

Pertama, membatasi penggunaan transportasi. Hampir semua kepala keluarga masing-masing memiliki kendaraan transportasi di rumah. Perlu kita ketahui bahwa kendaraan yang kita gunakan sehari-hari itu menyumbang gas negatif bagi lingkungan, terutama dapat kita lihat polusi udara akibat asap kendaraan. Pemerintah telah menyediakan alat transportasi umum, alangkah baiknya kita mengurangi penggunaan kendaraan pribadi lalu menggunakan transportasi umum atau menggunakan sepeda jika hendak pergi ke mana-mana dan bahkan berjalan kaki agar lebih sehat.

Kedua, menghemat penggunakan listrik. Tampak sederhana, yang sadar hanya keluarga di rumah masing-masing. Untuk itu, dengan kesadaran yang dimiliki mari kita bersama pemerintah menuju Net-Zero Emissions. Penggunaan listrik hendaknya digunakan sebaik mungkin, jika ruangan tidak digunakan alangkah baiknya ruangan itu tidak dinyalakan lampu, serta menghidupkan apapun seperti AC dan peralatan elektronik lainnya sebisa mungkin dikurangi.

Ketiga, menggunakan energi ramah lingkungan. Gengsi, maunya ikut perkembangan zaman, akhirnya pemborosan. Itulah karakter dari hampir setiap orang. Dalam hidup sehari-hari kita bisa menggunakan energi yang ramah lingkungan, seperti tenaga surya, sumber angin, air dan matahari yang bisa dihubungkan dengan generator dan dijadikan sumber energi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun