Mohon tunggu...
Hengki Mau
Hengki Mau Mohon Tunggu... Teknisi - Membaca Manusia Sebagai Kisah

Pemburu Berita, Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Bercerminlah Sebelum Melihat Orang Lain

4 Maret 2023   18:52 Diperbarui: 4 Maret 2023   18:54 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Bercermin pada diri sendiri merupakan salah satu hal yang bijak dalam introspeksi diri, karena dalam menjalani kehidupan sehari-hari, introspeksi diri merupakan salah satu hal yang perlu dilakukan agar kita menjadi pribadi yang lebih baik.

Para pembaca yang budiman diri kita ibarat sebuah cermin yang selalu di gunakan untuk bercermin, melihat keindahan yang ada dalam diri kita, mulai dari  anak-anak hingga orang dewasa baik itu perempuan maupun laki-laki, bahwa kita adalah peribadi dengan fisik yang sempurna, memiliki panca indera yang adalah bagian dari kesempurnaan yang ada dalam diri kita.

Para pembaca yang baik kesempurnaan itu dapat di lihat melalui pantulan bayangan yang ada di dalam cermin untuk dapat menilai diri kita sendiri " ternyata diri kita adalah seorang peribadi yang sempurna ", namun kita juga perlu sadar bahwa mata kita tidak bisa melihat semua bagian dari tubuh kita, sehingga kita butuh cermin lain untuk dapat melihat seperti apa diri kita seutuhnya.

Para pembaca yang baik, ketika berdiri di depan cermin kita dapat melihat bagian dari tubuh diri kita, namun tidak semua yang ada dalam diri kita tidak dapat di lihat, dan untuk dapat melihat semua bagian yang ada dalam diri, kita butuh lebih banyak cermin agar cahaya dan bayangan bisa dapat dipantulkan ke segala arah.

Para pembaca yang budiman dari berbagai sudut pandang, kita bisa saja mencoba menilai diri kita sendiri, menilai seperti apa diri kita menurut pemahaman kita sendiri, namun pandang kita itu tidak dapat memperlihatkan semua yang kita ingin lihat, oleh karena dari berbagai sisi diri kita tidak bisa kita nilai sendiri, itu di karenakan kita tidak dapat melihatnya, hanya bisa dilihat oleh orang lain, karena itu dalam menjalani kehidupan ini kita tidak bisa berdiri sendiri, oleh karena hal-hal yang terjadi dalam diri kita belum tentu kita ketahui maka perlu ada orang lain untuk dapat menilai diri kita.

Para pembaca yang baik ketika kita melihat, pandangan mata kita hanya bisa melihat ke depan, tidak bisa melihat ke belakang, bahkan cermin yang berada di depan pun tidak bisa memperlihatkan sisi belakang kita, sehingga kita butuh cermin lagi untuk melihat sisi belakang kita.

Para pembaca yang budiman untuk melihat sisi lain dari diri kita perlu ada orang lain, mereka akan melihat dan menilai diri kita menurut sudut pandang mereka dan penilaian itu merupakan cerminan diri kita, entah itu kedengarannya baik atau sebaliknya, ya kita bisa saja menjadi terheran-heran dan kaget dengan pernyataan-pernyataan mereka tentang kita, terkait baik buruknya diri kita dan menurut kita bahwa itu bukanlah diri kita. Kita bisa saja protes, namun memang itulah kenyataannya.

Para pembaca yang budiman terkait dengan penilaian dari orang di sekitar mengenai diri kita, saya mengajak para pembaca untuk mencoba memahaminya, apakah yang dikatakan orang-orang terhadap kita itu benar atau tidak, hal itu bisa menjadi bahan koreksi dan bahan refleksi bagi diri kita untuk semakin memperbaiki diri.

Para pembaca yang budiman untuk melihat bentuk fisik, kita dapat menggunakan cermin. Tetapi untuk mengetahui seperti apa perilaku, kita perlu mendengar apa yang dikatakan orang lain tentang diri kita. karena sekalipun kita telah menganggap diri kita baik, belum tentu orang lain setuju tentang itu. Karena mereka lah yang melihat dan menilai seperti apa kehadiran kita ditengah-tengah mereka.

Para pembaca yang budiman bercermin pada diri sendiri dan tidak menyalahkan orang lain dalam menghadapi suatu persoalan, akan menjadikan kita sebagai peribadi yang dewasa dalam berpikir dan mudah untuk kita mengetahui keberhasilan dan kegagalan yang terjadi dalam diri kita, memacu bagaimana kita dapat menyelesaikannya karena keberhasilan dan kegagalan yang kita alami dapat menjadi sebuah pengalaman berharga dalam menjalani kehidupan ini.

Semoga bermanfaat.

Hengki Mau.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun