Mohon tunggu...
Henggar Budi Prasetyo
Henggar Budi Prasetyo Mohon Tunggu... Administrasi - Travelers

Bandung, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Segera Penuhi Kewajiban dan Jangan Baper!

14 Mei 2021   09:32 Diperbarui: 14 Mei 2021   09:38 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pixabay/fantasy (ilustrasi refleksi diri)

Tulisan ini adalah refleksi diri yang saya pahami selama bulan Ramadhan, sehingga disini akan saya bagikan sebagai kisah untuk Ramadhan.


Perasaan tertekan merupakan kondisi lumrah yang akan kita alami ketika kita dituntut oleh pihak lain untuk melakukan atau memberikan sesuatu yang selanjutnya disebut kewajiban. Perasaan tertekan tersebut muncul karena adanya kecenderungan atas ketidakmampuan dalam memenuhi kewajiban tersebut. Akibat perasaan tertekan tentu kita akan merasa tidak bahagia dan tidak jarang berakibat depresi atau gangguan mental.

Untuk itu, maka perasaan tertekan setidaknya harus mampu dikendalikan. Disini saya akan berbagi pandangan saya tentang pengendalian perasaan tertekan. Hal yang perlu dipahami terlebih dahulu adalah memulai dengan memahami kemampuan diri kita.  Selanjutnya, kita perlu menyadari bahwa tidak semua hal bisa atau mampu dilaksanakan karena suatu keterbatasan baik kemampuan ataupun waktu yang kita miliki.

Ketika kita telah menyadari kemampuan dan keterbatasan kita, maka hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah menyikapi setiap kewajiban yang timbul dengan bijak. 

Pertama, jangan pernah menunda melaksanakan kewajiban; kedua, jangan buat atau terima suatu hal yang tidak mampu kita selesaikan karena kita memiliki keterbatasan baik kemampuan atau waktu; ketiga, jangan pernah terbawa perasaan "baper"ketika berinteraksi dengan orang lain dalam melaksanakan kewajiban tersebut. Poin baper ini sangat perlu menjadi perhatian, karena berpotensi menjadi hambatan kita dalam penyelesaian suatu kewajiban. Baper menjadi sifat alamiah dari manusia yang akan mempengaruhi seseorang dalam bertindak hal-hal yang hanya membuang-buang waktu.

Selanjutnya, ketika telah menerapkan prinsip-prinsip untuk menyikapi keterbatasan kemampuan dan waktu kita, maka yang harus kita lakukan adalah menentukan prioritas tujuan. Keterbatasan kemampuan dan waktu sebenarnya bukan penghalang kita untuk mencapai suatu prioritas tujuan. Kita perlu menyadari bahwa, ada hal yang menurut kita tidak mungkin, tetapi menurut orang lain itu mungkin dan begitupun sebaliknya. Untuk itu, maka kita harus membuka diri dan berbagi dalam hal itu, sehingga keterbatasan kemampuan dan waktu tidak menjadi penghalang lagi untuk mencapai prioritas tujuan kita.

Secara garis besar ada tiga hal yang saya sampaikan disini:

  1. Memahami kemampuan dan keterbatasan diri;
  2. Menyikapi keterbatasan kemampuan dan waktu dengan bijak;
  3. Penentuan prioritas tujuan dan terbuka dengan orang lain;

Ketika ketiga hal tersebut dapat dipahami dan dilaksanakan, maka kita sudah selangkah didepan untuk mampu mengendalikan perasaan tertekan yang ada pada diri kita. Dan tentu, tidak tertutup kemungkinan untuk kita merasakan kebahagian dalam keseharian kita. Bagaimanpun tidak, kebahagian adalah satu dari sekian prioritas tujuan kita kan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun