Ada saja orang yang begitu saja mudah membeli rumah, ada pula yang membeli dengan fasilitas pinjaman serta ada yang masih berfikir bagaimana cara mendapatkannya.Â
Itu jika kita melihat orang lain, bagaimana jika kita melihat diri kita sendiri. Termasuk kategori manakah kita?
Untuk kategori yang sudah membeli rumah tentu dikatakan telah memiliki rumah, sedangkan yang masih berfikir tentu belum memiliki rumah. waktu berlalu tanpa terasa jika terlalu lama berfikir, maka bisa jadi kita tidak memiliki rumah sedangkan yang lain sudah memiliki rumah, malu? itu pasti? mau kemana harga diri kita?Â
Bagaimana jika itu terjadi ketika sudah menanggung banyak beban di rumah tangga termasuk di dalamnya pendidikan anak anak. Tentu kondisi itu akan sulit, tidak semudah jika kita telah memulai langkah sejak dini. Untuk itu yang perlu dilakukan bagi yang masih berfikir adalah segera tegas ambil keputusan.Â
Langkah awal sebaiknya dimulai dengan melakukan evaluasi pengelolaan keuangan. Disini kita tidak perlu merisaukan besar kecil pendapatan kita tetapi mulai dengan menanamkan keyakian bahwa sebagian dari pendapatan kita bisa disisihkan seberapapun jumlahnya.Â
Ketika kita mampu menyisihkan pendapatan kita itu tandanya kita telah berhasil melakukan tahapan pertama.
Tahap selanjutnya, atas dasar nominal uang yang telah disisihkan digunakanlah untuk menentukan metode apa yang akan dipilih. Disini terdapat 2 (dua) pilihan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.Â
Pilihan pertama dapat dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas pembiayaan dari lembaga keuangan. Kelebihan dari fasilitas pembiayaan adalah kita dapat memperoleh rumah dengan harga aktual serta dapat langsung kita ditempati. Â
Selanjutnya, untuk kekurangan dengan fasilitas pembiayaan kita dihadapkan pada risiko gagal bayar dimana ada kemungkinan rumah yang telah kita peroleh akan di sita oleh lembaga keuangan.Â
Selain itu, kita juga dibebankan pembayaran bunga yang apabila dijumlahkan dengan pokok pinjaman jumlahnya bisa mencapai hampir 2 kali lipat harga rumah yang kita beli apabila jangka waktu fasilitas pembiayaan di atas 10 tahun. Berikut ilustrasi perhitungan angsuran pokok serta bunga untuk pinjaman Rp250 juta dengan jangka waktu 10 tahun.
Jika tidak tertarik dengan fasilitas pembiayaan, maka dapat dipilih dengan investasi. Kelebihan dari investasi adalah nilai yang akan kita bayar adalah nilai rumah di waktu mendatang. Â
Selanjutnya kekurangan dari investasi untuk membeli rumah adalah ketidakpastian nilai yang harus dibayar di masa mendatang dimana terdapat kecenderungan mengalami kenaikan sebagaimana disampaikan oleh Indonesia Property Wacth kenaikan harga properti rata-rata 8% per tahun (dikutip dari detik.com).Â
Itu artinya kita sama saja membayar bunga seperti hal memakai fasilitas pembiayaan, kecuali jika investasi dari pendapatan kita bisa mencapai  nilai nominal rumah hanya dalam beberapa tahun saja. Jika memang pendapatan dari investasi anda memang seperti itu, maka membeli rumah dengan investasi adalah cara tepat untuk anda.Â
Jika mulai melangkah disitu pasti ada jalan, itulah setidaknya hal yang diperlukan untuk membeli rumah terutama bagi milenial. Jangan takut mengambil keputusan, tetapi jangan salah juga mengambil keputusan. Manfaatkanlah informasi yang tersedia untuk menjadi dasar pengambilan keputusan.Â
Tentu saran saya jika posisi kita adalah sebagai karyawan dengan pendapatan rutin bulanan penggunaan fasilitas pembiayaan untuk membeli rumah merupakan pilihan yang paling tepat.Â
Selanjutnya, untuk wiraswasta (entrepreneur) dengan kecenderungan pendapatan musiman pembelihan rumah dengan pendapatan/ investasi adalah pilihan yang terbaik. Â Yuk awali dengan mulai memilih rumah idaman yang sesuai dengan kemampuan keuangan masing-masing dari kita.Â