Halal sebenarnya tidak hanya identik dengan agama islam. Tetapi, Halal merupakan suatu standarisasi suatu produk dalam hal ini makanan. Saya sendiri mengakui manfaat dari makanan berlabel halal. Adanya label halal memberikan suatu keyakinan kepada saya bahwa makanan yang saya konsumsi pertama tidak mengandung atau tidak di proses dengan cara yang bertentangan dengan ketentuan dalam agama Islam.
Seperti sudah saya sebutkan diatas bahwa halal adalah standarisasi suatu produk makanan baik dari segi bahan baku ataupun proses sehingga manfaat yang saya dapat tidak hanya dari keyakinan semata, akan tetapi juga kualitas produk untuk kesehatan kita serta kepedulian kita pada lingkungan.Â
Dari segi kesehatan label halal sebenarnya bisa di logika pula manfaatnya. Minuman keras yang tergolong tidak halal apabila dikonsumsi efeknya sudah menjadi rahasia umum akan menghilangkan kesadaran dan dalam jangka panjang akan merusak syaraf ataupun organ-organ vital dalam tubuh sehingga dikatakan tidak halal (haram) memang masuk akal.
Kedua dari sisi kepedulian terhadap lingkungan. Hal ini dapat kita saksikan pada saat pemotongan hewan. Suatu proses pemotongan yang diberi label halal sudah tentu tidak asal dalam pemotongan hewan. Terdapat suatu prosedur, diantaranya tidak memperlakukan hewan secara semana-mena dan melakukan dengan cepat sehingga tidak menyakiti hewan yang akan diptong terlalu lama.
Halal tidak hanya sebatas label bukan? saya sih yakin bukan. Dan saya pasti pilih halal karena manfaat terbukti. Nah untuk produsen makanan, tentu akan diuntungkan pula karena tentu selain penjualan anda akan meningkat, anda juga akan mendapat kepercayaan serta berkah yang melimpah. Nah saya baca dari rilis kompasiana pengurusan label halal sekitar 60 hari, jika persyaratan lengkap. Jadi atas dasar hal itu, saya berani mengajak pembaca sekalian untuk mengutamakan makanan berlabel halal karena halal itu baik.