Mohon tunggu...
Hendy Kusmarian
Hendy Kusmarian Mohon Tunggu... Administrasi - pemandu medan perang bisnis

http://terobosan.biz.id/pemandu-perang-bisnis/

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pimpin Pasar dengan Melacak dan Menguangkan Tren

20 Februari 2021   15:12 Diperbarui: 20 Februari 2021   17:08 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: fleetmonitoring.co.uk

Tren adalah suatu pola dari peristiwa atau perilaku yang sama-sama dialami oleh
semakin banyak orang, yang menciptakan kebutuhan-kebutuhan baru yang ingin sekali mereka puaskan. Tren juga berarti respons terhadap kebutuhan konsumen, atau terhadap perubahan budaya yang mendorong mereka menuju produk baru yang lebih dapat diterima.

Tren menggenggam benih dari begitu banyak peluang, sehingga jika kita bisa mengaitkan apa yang ingin kita lakukan dengan tren-tren yang sedang muncul, perjalanan kita bisa sangat mulus.

Keadaan-keadaan yang sekarang ini berlaku, atau status quo, dulunya adalah suatu tren. Dan karena status quo melahirkan perubahan, tren-tren saat ini akan berkembang menjadi keadaan-keadaan masa depan. Tapi... di antara peralihan atau transisi itu terdapat banyak peluang.

Orang-orang sukses biasanya mengikuti tren. Ide-ide, tindakan-tindakan, dan kegiatan-kegiatan mereka berjalan mulus... tanpa beban. Bagi pebisnis, pengetahuan tentang tren sangat berharga. Tiba ke kondisi konsumen tepat sebelum konsumen itu tiba di sana, dengan menawarkan kepadanya apa yang mereka bahkan tidak tahu mereka inginkan, berarti sukses

Dalam membaca tren-tren ini, kita akan mulai melihat ada pola-pola untuk diikuti, ide-ide dan saran-saran untuk membantu kita dalam menemukan bisnis atau profesi baru yang sukses... produk baru yang sukses... layanan baru yang akan sukses.

Dengan memetakan tren-tren yang sedang menggerakkan dunia politik, ekonomi dan bisnis (dalam semua sektor spesifiknya), sosial, serta sains dan teknologi ini, kita bisa mengukur lebih dulu apakah sesuatu itu akan sukses... atau gagal.

Menggunakan tren-tren ini sebagai penyaring bisa menyelamatkan kita dari permulaan yang salah, percobaan-percobaan yang salah-arah, atau kegagalan kontan dalam
bisnis apa pun yang kita pertimbangkan. Jika kita dengan cermat membaca setiap tren, kita akan mampu mengarahkan perhatian langsung pada detil-detil terkait yang menyusun gambaran lebih besar dari masyarakat saat ini. Dan menemukan kecocokan dari segala rencana kita.

Menelusuri tren-tren bisa membantu kita dalam hidup maupun dalam bisnis. Bayangkan saja berada di pesawat yang terbang makin dan makin tinggi. Saat tinggal landas, kita mulai mendapat gambaran bagaimana jalan-jalan dan rumah-rumah sekitarnya, lalu kota-kota dan tanah-tanah pertanian, semuanya saling berkaitan. Suatu pandangan yang benar-benar bagaikan mata burung. Tren-tren itu akan menyusun sebuah lukisan lingkungan masa-depan.

Tapi, untuk bisa menarik keuntungan dari tren-tren ini, pebisnis harus bertindak seawal mungkin, sebelum tren-tren itu berkembang besar. Waktulah yang membedakan antara membaca tren demi keuntungan bisnis... dan demi hiburan.

Kita berada di masa yang belum pernah terjadi. Proses kreatif merancang produk bagi konsumen telah banyak dipengaruhi oleh COVID-19. Bisnis perlu mengembangkan produk yang relevan agar sesuai dengan permintaan konsumen. Perkiraan tren memberi pebisnis wawasan konsumen untuk memperkuat produk mereka.

Perkiraan Tren adalah proses meneliti dan merumuskan perkiraan tentang kebiasaan membeli konsumen di masa depan. Dengan mengenali sumber, menelusuri perkembangan, dan mengenali pola-pola tren, futuris bisa memberi pebisnis 'visi' masa depan. Para futuris meneliti dan mengenali perubahan sosial, budaya, etika, atau lingkungan, dan bagaimana perubahan itu mungkin memengaruhi perilaku konsumen di masa mendatang. Melalui proses ini, mereka bisa menemukan produk dan jasa yang akan dibeli konsumen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun