Mohon tunggu...
Hendy Kusmarian
Hendy Kusmarian Mohon Tunggu... Administrasi - pemandu medan perang bisnis

http://terobosan.biz.id/pemandu-perang-bisnis/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ini Dia Sosok Zulkarnain dalam Qur'an Surah Al-Kahfi

8 September 2015   17:44 Diperbarui: 2 September 2017   01:32 8035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Rasulullah saw. menjawab sambil meletakkan tangan beliau pada pundak sahabat Salman Al Farsi: “Walladzi nafsi biyadihi law kanal imanu bitstsurayya lanaalahu rijaalun min haaulaai”. (Bukhari) Artinya: Demi Dzat yang jiwaku dalam tangan-Nya, apabila nanti iman terbang ke bintang Tsurayya, akan diraih kembali oleh beberapa orang dari mereka ini (keturunan bangsa Persia). Dalam riwayat lain tersebut rijaalun min faris, yaitu beberapa orang keturunan Persia yang akan membawa kembali iman itu ke dunia. Ada juga riwayat rajulun, artinya seorang istimewa yang dijanjikan. (Bukhari)

Dari semua riwayat ini bisa diketahui bahwa, ketika iman telah terbang di akhir zaman, ada seorang istimewa dari bangsa Persia yang akan membawa iman itu kembali, dan dalam tugasnya ini dia ditolong oleh beberapa orang dari bangsa Persia juga.

Sekarang muncul pertanyaan, apa kaitan kedatangan Zulkarnain kedua ini dengan zaman Ya’juj wa Ma’juj? Jawabnya: Dari Al-Qur’an dan Hadis bisa diketahui bahwa keadaan Islam demikian akan terjadi di akhir zaman ketika muncul Ya’juj wa Ma’juj dan Dajjal; diketahui juga bahwa kedua nama ini adalah untuk kaum yang agamanya satu. Perbedaannya satu, nama Ya’juj Ma’juj dikenakan pada fitnah politik mereka, sedang nama Dajjal pada fitnah agama mereka. Jadi, dengan menyatukan kedua riwayat (Zulkarnain dan Ya’juj Ma’juj), nyatalah bahwa penyiaran kesesatan pada masa Ya’juj Ma’juj akan dihadapi oleh seorang Persia, yang akan dibantu oleh beberapa orang Persia juga. Jadi, kritik yang dikenakan pada perbuatan Zulkarnain yang pertama dulu dengan penjelasan ini dapat dihilangkan.

Dengan mencantumkan kejadian ini dalam Al-Qur’an sebagai suatu kabar gaib diberitakanlah bahwa, bila seorang Zulkarnain dahulu pernah membendung serangan-serangan fisik duniawi Ya’juj Ma’juj, seorang Zulkarnain yang lain akan membendung pula serangan-serangan mereka secara agama, yang akan terjadi di akhir zaman.

Setelah pendahuluan ini, sekarang tinggal penentuan jatidiri Zulkarnain pertama yang adalah seorang raja Media dan Persia. Siapa persisnya Zulkarnain itu? Ada yang mengatakan dia itu Alexander Agung, ada lagi yang mengatakan dia Darius I. Sebenarnya, kita perlu lebih dulu mempertimbangkan ciri-ciri atau sifat-sifat Zulkarnain yang tersebut dalam Al-Qur’an sebelum bisa menentukan sosoknya yang sejati. Al-Qur’an mengatakan bahwa, 

  1. Zulkarnain mendapat ilham dari Allah dan melihat mimpi-mimpi benar.
  2. Dia keluar dari daerahnya menaklukkan negeri-negeri hingga sebelah Barat tempat matahari terbenam di sebuah laut yang berwarna hitam.
  3. Dia juga pergi ke sebelah Timur dan menaklukkan negeri-negeri Timur itu.
  4. Dia juga pergi ke daerah tengah tempat Ya’juj Ma’juj sering melancarkan serangan-serangan. Di sana dia mendirikan sebuah tembok untuk menghambat masuknya Ya’juj Ma’juj.

Sekarang kita periksa siapa dari antara raja-raja Media dan Persia memiliki semua ciri tersebut di atas. Ciri terpenting ialah penerimaan ilham Ilahi. Bila kita kaji sejarah, dapat diketahui bahwa, dari antara raja-raja Persia itu ada seorang raja yang selalu mendapat ilham, dan yang tentang ketakwaan dan keadilannya bisa kita ketahui dari pujian seorang nabi terhadap dirinya.

Raja ini adalah CYRUS. Tentang raja ini Nabi Yesaya berkata dalam kitabnya sebagai berikut:

Bahwa demikianlah firman Tuhan akan hal Koresy (Cyrus) Masih: Ialah yang Kupegang tangan kanannya supaya dihempaskannya bangsa-bangsa di hadapan mukanua; bahwa ikat pinggang raja-raja Kuuraikan dan segala pintu Kubukai untuknya, sehingga tiada sebuah gerbang pun yang terkatup untuknya. (Kata “Masih” di sini diterjemahkan oleh penerjemah Injil dengan “yang telah disiramkan”, padahal seharusnya ditulis sebagai namanya, yaitu “Koresy Masih”) Bahwa Aku juga berjalan di hadapanmu serta meratakan segala jalan yang berliku-liku; maka pintu-pintu tembaga akan Kupatahkan dan segala kancing besi pun akan Kupatahkan. Maka akan Aku anugerahkan kepadamu harta benda yang tertaruh di tempat-tempat yang gelap dan harta yang tersembunyi, supaya diketahui olehmu bahwa Aku ini Tuhan, yaitu Allah orang Israil, yang memanggil engkau dengan namamu! Yaitu karena Yakub hamba-Ku, dank arena Israil, pilihan-Ku; bahwa Aku sudah memanggil engkau dengan namamu dan dengan gelaranmu pun pada masa engkau belum mengetahui Daku. (Yesaya, pasal 45: 1-4)

Dari perkataan Nabi Yesaya ini nyatalah bahwa raja Cyrus dari Media dan Persia diberkati oleh Allah karena disebut dengan nama Masih. (Harus diingat bahwa Cyrus yang nyatanya Zulkarnain diberi nama Masih, sementara Masih Yang Dijanjikan diberi nama Zulkarnain.)

Cyrus dikaruniai kerajaan oleh Allah semata-mata karena anugerah-Nya; hal inilah yang disebutkan dalam ayat setelah ini. Pernyataan “Aku berjalan di hadapanmu serta meratakan segala jalan yang berbelok-belok” mengisyaratkan bahwa dia banyak melakukan perjalanan; hal ini pun tersebut dalam ayat-ayat setelah ini. Tentang pernyataan “Aku ini Tuhan, yaitu Allah orang Israil, yang memanggil engkau dengan namamu”, ini pun tersebut dalam Al-Qur’an, yaitu Qulna ya Dzulqarnain, yang artinya, Kami panggil Zulkarnain dengan menyebut namanya. Kemudian pernyataan “Aku memanggil engkau dengan namamu dan dengan gelaranmu pada masa engkau belum mengetahui Daku” mengisyaratkan bahwa Cyrus beribadah kepada Allah bukan atas nama Taurat, tetapi dengan yang lain. Terbukti menurut sejarah, Cyrus adalah pengikut Nabi Zoroaster.

Kesucian dan keadilan Cyrus juga tercatat dalam sejarah. Jangankan kawan dan sahabat, musuhnya pun sayang kepadanya. Sering terjadi saat dia sedang menyerang suatu negeri para penduduk negeri itu membukakan pintu gerbang kota baginya tanpa mempedulikan raja mereka sendiri, karena mendengar keadilan dan kebaikan pekertinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun