Mohon tunggu...
Hendy Kusmarian
Hendy Kusmarian Mohon Tunggu... Administrasi - pemandu medan perang bisnis

http://terobosan.biz.id/pemandu-perang-bisnis/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ini Dia Sosok Zulkarnain dalam Qur'an Surah Al-Kahfi

8 September 2015   17:44 Diperbarui: 2 September 2017   01:32 8035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mengapa Zulkarnain disebutkan di tengah-tengah, padahal dia ada sebelum Rasulullah saw.? Jawabnya begini: Nama dari dua kemajuan Masehi itu berbeda dalam kitab-kitab Ilahi. Giliran pertama disebut Ashabul Kahfi, yaitu mereka mengalami keadaan seperti orang-orang yang tinggal di pekuburan zaman dahulu; atau, mereka masih bisa menjadi orang-orang baik seperti Ashabul Kahfi, meskipun praktiknya mereka tidak baik. Giliran kedua mereka disebut Ya’juj wa Ma’juj, yakni mereka sama sekali tidak akan jadi orang-orang baik. Dengan lahirnya seorang nabi baru, mereka masih bisa berhubungan dengan Allah asal mereka mau mengubah keadaan bangsanya; jika tidak, ya tidak!

Giliran kedua ini ada kaitannya dengan Zulkarnain, yaitu karena sebagian perbuatan Zulkarnainlah terjadi giliran kedua ini. Kisahnya begini: Ya’juj wa Ma’juj sebenarnya adalah nama dari suku-suku bangsa yang berdiam di daerah-daerah Utara Asia dan daerah-daerah Timur Eropa.

Tertarik oleh kesuburan dan kemakmuran daerah-daerah Asia, mereka selalu menyerang daerah-daerah itu. Bila mereka berhasil dalam serangan-serangan itu, mereka akan jadi seperti bangsa Aryan yang terus menetap di Hindustan bercampur dengan suku-suku bangsa tua di situ; dan mereka akan bertebaran di berbagai daerah Asia dan akan bercampur gaul dengan suku-suku bangsa di situ, serta akan memeluk bermacam-macam agama dari suku-suku bangsa yang mereka datangi, dan mereka tidak akan menganut satu agama.

Namun, atas kehendak Allah, Zulkarnain bisa membendung serangan-serangan mereka, sehingga akhirnya suku-suku bangsa Ya’juj wa Ma’juj ini masuk ke dalam agama Masehi, dan mereka menjadi suatu kekuatan sangat dahsyat dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Seiring dengan itu tertanamlah bibit permusuhan dalam agama.

Selain itu, karena strategi dan taktik Zulkarnain, seluruh Asia mendesak dan menohok mereka ke sebelah Utara, yang di masa itu terkenal sebagai daerah yang paling jelek dan miskin. Oleh karena itulah dalam hati mereka bersemi ambisi sangat kuat untuk datang ke daerah-daerah Timur dan negeri-negeri Asia, yang terus menyala turun-temurun hingga saat ini. Dengan demikian tertanamlah benih permusuhan dalam politik.

Jadi, Zulkarnain dari satu segi adalah sosok yang menyebabkan timbulnya fitnah Ya’juj wa Ma’juj atau fitnah Dajjal. Allah sengaja membawakan kejadian Zulkarnain sebelum menceritakan giliran kedua kemenangan Masehi di akhir zaman. Apalagi, perbuatan khusus Zulkarnain menyebabkan pembinaan Ya’juj wa Ma’juj sebagai suatu kesatuan bangsa yang memiliki politik dan kebangsaan yang berdiri sendiri dan terpisah dari bangsa-bangsa lain.

Ada satu hikmah lagi mengapa Zulkarnain disebutkan di sini, yaitu Zulkarnain adalah seorang raja dari Media dan Persia. Jadi, boleh dikatakan timbulnya Ya’juj wa Ma’juj itu oleh karena seorang yang berbangsa Persia. Dan kebiasaan atau sunnah Ilahi ialah, bila atas reaksi suatu perbuatan hamba-hamba-Nya yang saleh timbul suatu keburukan atau kejahatan, biasanya Dia lenyapkan kejahatan itu dengan perantaraan salah seorang dari keturunan orang saleh itu, atau orang-orang yang senegeri dengan dia, atau seorang yang serupa dengan dia, agar tidak ada aib yang tidak langsung pun menodai nama baik hamba-Nya itu.

Jadi, hikmah Zulkarnain disebutkan di sini adalah agar berita ini menjadi suatu kabar gaib tentang kedatangan Zulkarnain yang kedua, yang juga keturunan Persia, yang nanti akan berhadapan dengan Ya’juj wa Ma’juj dan yang melumpuhkan mereka. Dengan demikian, dia dapat menghapus tuduhan yang melekat pada nama Zulkarnain pertama.

Dia dijuluki Zulkarnain oleh karena Allah menganugerahkan dua kekuatan kepadanya, yaitu kekuatan yang bersifat Mahdi dan kekuatan yang bersifat Al Masih. Dia digelari Mahdi karena menerima ilmu-ilmu pengetahuan dari Yang Mulia Rasulullah saw., dan digelari Al Masih karena mengambil sifat-sifat dari Al Masih yang pertama. Hal ini tersebut dalam hadis “La Mahdiyu illa ‘Isa”, yang artinya “Mahdi itu juga yang disebut Isa. (Ibnu Majah, jilid 2, h. 1341) Jadi, karena mendapat dua kekuatan inilah dia dijuluki Zulkarnain.

Dia juga dinamai Zulkarnain oleh karena dia akan mengalami dua abad seperti yang tersebut dalam sebagian kabar gaib, yaitu pada akhir suatu abad dia akan menerima ilham-ilham dari Allah, dan pada permulaan abad berikutnya dia akan menyelesaikan tugasnya, kemudian baru dipanggil pulang oleh Allah. Ini yang diisyaratkan oleh hadis Ibnu Majah tadi, yaitu dari satu segi dia bernama Mahdi, dan dari segi lain dia bernama Isa.

Dalam beberapa hadis lain ada tersebut bahwa, pada suatu hari para sahabat ra. bertanya kepada Yang Mulia Rasulullah saw., siapakah golongan yang tersebut dalam Al-Qur’an yang kelak akan diajari Qur’an oleh Rasulullah saw. Yakni, bila Rasulullah saw. telah wafat, bagaimana tugas ini akan dijalankan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun