Mohon tunggu...
Hendy Adinata
Hendy Adinata Mohon Tunggu... Freelancer - Sukanya makan sea food

Badai memang menyukai negeri di mana orang menabur angin | Email: hendychewadinata@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Cibiran terhadap Penonton Anime dan Ajakan Bertambah Kuat dari Anime

26 September 2020   18:46 Diperbarui: 29 September 2020   17:40 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang dewasa menonton anime (gambar ilustrasi via kabargames.id)

Teruntuk semua fans anime seperti One Piece, Naruto, Boruto, Dragon Ball, Swords Art Online, dan lain-lain, sering kali kita disalah mengerti oleh mereka yang tidak pernah menonton anime. Sebut saja orang tua kita sendiri, atau teman yang lebih suka nonton drama Korea, drama Cina, atau film-film bioskop yang menampilkan "orang beneran".

Orang-orang di luar sana menganggap menonton anime itu sama dengan anak kecil. Silogismenya kira-kira begini:

Jika ... suka anime, maka ... anak kecil.

Jika Hendy suka anime, maka Hendy anak kecil.

Cibiran itu selalu terdengar, "Kayak anak kecil aja nonton begituan". Tentunya pemahaman di tiap tempat berbeda. Pembaca sendiri bagaimana?

Tayangan yang katanya adalah tontonan anak-anak ini sebenarnya kalau penulis boleh menilai, agak berat untuk ditonton oleh anak-anak di bawah usia 15 tahun. Anak-anak biasanya hanya tertarik untuk menonton 'adegan pertarungan' misalnya Tim Avengers vs Thanos yang isinya pukul dan tembak.

Adegan-adegan yang heroik itu sangat diminati karena ada kostum dan armor yang keren, senjata-senjata canggih yang menggambarkan masa depan, dan efek-efek yang memanjakan mata dan telinga. Orang dewasa juga banyak yang seperti ini.

Adegan pertarungan menjadi salah satu aspek di dalam film superhero, dan memang harus ada. Namun apabila penonton tidak dapat menangkap pesan yang lebih dalam dari sebuah adegan pertarungan, mereka adalah orang yang gagal menangkap pesan dari sebuah film.

Setiap karya pasti berangkat dari sebuah ide utama. Termasuklah setiap film yang dibuat, pasti ada satu ide utamanya.

Misalnya film Joker yang salah satu pesannya adalah tentang kesenjangan kelas-kelas di dalam masyarakat, The Wolverine yang memberi pesan tentang hidup abadi itu ada banyak hal yang menyedihkan karena selalu ada perpisahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun