Mohon tunggu...
Hendy Adinata
Hendy Adinata Mohon Tunggu... Freelancer - Sukanya makan sea food

Badai memang menyukai negeri di mana orang menabur angin | Email: hendychewadinata@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kedewasaan yang Progresif

6 April 2020   15:05 Diperbarui: 7 April 2020   18:32 2019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak kecil yang belum dewasa

Dewasa adalah kata yang sering diucapkan orang dalam keadaan sedang kesal atau marah. Memang kata ini bisa diucapkan dalam keadaan yang tidak kesal dan marah, itu hanya berlaku dan ditujukan untuk mereka yang usianya di bawah 25 tahun. Misalnya ayah yang berkata pada tetangganya, "Saya sekolahkan dia (anak) di Jogya supaya dia bisa dewasa, bisa mandiri, kalau tetap di sini ndak bisa, dia jadi manja." Atau setelah anak lulus sekolah, "Biarlah dia kerja jauh-jauh dari rumah, kalau kerja di luar kota bisa punya pengalaman bagus, bisa lebih dewasa, bisa mandiri. Kalau di kampung terus ndak berkembang." Ini nadanya lebih ke optimisme.

Untuk mereka yang sudah berusia 25 tahun ke atas, kalimat yang ditujukan kepadanya sudah berbeda. Kata-kata tidak semanis dulu, tapi pahit penuh sindiran.  "Kamu kan sudah S2!" atau "Kamu kan sudah kerja, dewasalah sedikit!". Tidak ada alasan lagi untuk mereka membela diri karena usianya di atas 25 tahun.

Yang sering menyebutkan kata dewasa dengan nada kesal adalah mereka yang juga sering mengkaitkan kedewasaan dengan hal-hal tertentu. Misalnya usia, tingkat pendidikan, hobby, perkawinan, jabatan, kerja, sudah pernah naik haji, umroh, ziarah ke Jerusalem dan sebagainya. Yang paling sering adalah mereka yang suka bermain game akan dibilang tidak dewasa, game hanya untuk anak-anak.

Ada yang menglami hal ini?

Banyak teman-teman yang datang dengan keluhan menyangkut hal kedewasaan. Mereka disindir atau mereka tidak puas dengan orang lain.

Sebenarnya kedewasaan itu apa?

Menurut Elizabeth B. Hurlock, kata kedewasaan berasal dari bahasa Latin adultus (Inggris: adult) yang berarti telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna. Dalam bahasa Belanda disebut volwassen atau sudah tumbuh dengan penuh atau selesai tumbuh.

Siti Rahayu Haditono menyebutkan bahwa dewasa berarti telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya.

Jika tolak ukurnya adalah pertumbuhan fisik, maka orang-orang berusia 25 tahun ke atas adalah orang dewasa, karena mereka sudah selesai atau matang secara fisik.

Namun mengapa orang menuntut hal yang di luar dari sekedar fisik? Seperti tanggung jawab, penyesuaian diri, manajemen emosi yang harus baik, komitmen, dan nilai hidup (value) seseorang? Tidak lain karena manusia diciptakan Tuhan dengan dikotomi. Artinya dua hal menjadi satu yaitu fisik dan jiwa. Tidak ada binatang yang punya konsep dikotomi, mereka tidak pernah baper, mereka hanya hidup dengan naluri alami saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun