Mohon tunggu...
Hendy Adinata
Hendy Adinata Mohon Tunggu... Freelancer - Sukanya makan sea food

Badai memang menyukai negeri di mana orang menabur angin | Email: hendychewadinata@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pengumuman Kelulusan CPNS, Selamat Atau Semangat?

12 Desember 2018   09:31 Diperbarui: 1 April 2019   16:57 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini adalah hari di mana pengumuman kelulusan CPNS Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di umumkan. Menanti dan berdoa, itulah yang hanya bisa dilakukan oleh para pejuang NIP di manapun berada. Puasa dan berharap semoga ada campur tangan dari Tuhan dalam semua tahapan CPNS ini.

Penulis sendiri dalam penantian ini berharap sekali dapat lulus. Sebuah kalimat "LULUS" sudah dapat menjadi kado yang manis di akhir tahun 2018 ini, khususnya menjadi hadiah Natal yang indah bagi orang tua di kampung halaman (juga tahun baru). Kalimat lulus sedikitnya dapat membayar hutang budi/ jasa orang tua yang selama ini telah diterima. Di samping itu, kelulusan menjadi satu agenda besar untuk berkarir dalam birokrasi pemerintahan. Ide segar, mimpi besar, dan visi yang menggerakkan sejak semula bisa mulai digarap hari ini juga.

Hari ini pun sudah dapat dipastikan bahwa akan ada banyak notifikasi yang masuk di ponsel penulis termasuk peserta SKB yang lain. Mudah-mudahan pesan itu bertuliskan "SELAMAT ..." Karena itu akan membuat akhir tahun penuh dengan senyuman dan awal tahun penuh dengan harapan. 

Sebelum pengumuman itu disampaikan, penulis ingin berikan ucapan selamat terlebih dahulu bagi rekan-rekan sekalian yang sudah berhasil menempuh tes ini dari awal sampai akhir dan dinyatakan lulus. 

Semoga dengan kehadiran rekan-rekan, birokrasi pemerintahan kita dapat memasuki era yang baru, di mana ada kebijakan yang bermutu, pelayanan yang bermutu, dan administrasi yang bermutu karena hadirnya ASN berkualitas di lingkungan pemerintahan. Penulis sangat menunggu gebrakannya yang mungkin dapat terlihat beberapa tahun lagi.

Ingatlah perjalanan tidak mungkin dijalani tanpa adanya doa restu dari orang tua dan sahabat sekitar. Maka saat bekerja nanti, jangan mempermalukan diri sendiri karena yang sakit hati bukan saja sahabat-sahabat, melainkan juga orang tua yang sudah melahirkan, membesarkan, mendidik dan terlebih yang selalu mendoakan anaknya. 

Ingat juga bahwa Pancasila adalah dasar Negara Indonesia yang tidak tergantikan dengan ideologi manapun seperti yang ditanyakan oleh tim wawancara pada rekan-rekan sekalian. Teruslah hidup bagi NKRI. Selamat dan Sukses!

Pesan berikutnya apabila bukan Selamat adalah yang bertuliskan "SEMANGAT ..." Semangat untuk apa? Ya semangat untuk terus jalani hidup karena hidup masih panjang. Walaupun sedih harus tetap semangat, kalau tidak semangat mau bagaimana lagi? Bunuh diri? Duduk disudut ruang kamar sambal nangis-nangis sampai tahun baru?

Penulis amat paham yang menjadi masalah bukan pada hal "Tuhan pasti berikan yang terbaik, kalau bukan menjadi ASN pasti panggilannya untuk hal lain." Doktrin ini benar dan semua rekan-rekan pasti mengimaninya dan sudah mengerti betul. 

Namun yang jadi masalah adalah "Saya tahu Tuhan pasti berikan yang terbaik. Tapi ini lihat... hati saya lagi sakit, sakitnya besar sekali. Gimana cara ngobatinya? Kamu lihat tidak?"  

Sedikit tips mungkin bisa meredakan rasa sakit rekan-rekan yang dapat pesan "SEMANGAT ..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun