Mohon tunggu...
HENDY RIFKISAPUTRA
HENDY RIFKISAPUTRA Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa - Menebar Manfaat

Seorang Mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung Bantu support blog saya seputar edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Herman Ebbinghaus, Tokoh Psikologi Pionir dalam Pengukuran Memori dan Hapalan dengan Metode Eksprimental

30 Januari 2023   11:46 Diperbarui: 30 Januari 2023   12:35 1750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Biografi Singkat Hermann Ebbinghaus

Hermann Ebbinghaus lahir pada 24 Januari 1850 di Barmen, Jerman. Pada usia 17 tahun, Ebbinghaus mempelajari filsafat, sejarah, dan psikologi di Universitas Bonn. Setelah meraih gelar Ph.D di bidang filsafat pada tahun 1873, ia melanjutkan studi independen di Berlin, Prancis, dan Inggris sembari melakukan rangkaian eksperimen pertamanya tentang memori di tahun 1878.

Pada tahun 1883, ia kembali ke Jerman dan menjadi dosen di Universitas Bonn, dimana ia juga melanjutkan eksperimen memori yang kedua. Ia juga berjasa dalam pendirian laboratorium psikologi eksperimen di Universitas Bonn (1886) dan Universitas Breslau (1894).

Studi Ebbinghaus yang menjadi terobosan dalam psikologi eksperimental berjudul Memory: A Contribution to Experimental Psychology (1885). Dalam eksperimen tersebut, Ebbinghaus menjadikan dirinya sendiri sebagai subjek, dimana ia menguji ingatannya terhadap kata-kata tidak bermakna seperti "ZOF","LIG". Setelah menguji diri berulang kali selama beberapa periode waktu dan mencatatnya, ia menjabarkan konsep yang diberi istilah "Forgetting Curve".

"Forgetting Curve" menggambarkan penurunan daya ingat seseorang dari waktu ke waktu dan daya tahan suatu memori yang dapat terlacak di otak. Dari studi ini, Ebbinghaus menemukan bahwa seseorang yang memiliki ingatan lebih kuat adalah mereka yang dapat lebih lama mengingat materi tertentu. Studi memori ini juga menemukan konsep "Nonsense Syllable", dimana kata-kata yang tidak bermakna akan cenderung lebih sulit untuk diingat daripada yang memiliki makna. Data yang diperoleh pun mengungkapkan bahwa bertambahnya jumlah materi juga menambah waktu yang dibutuhkan untuk mempelajarinya, disebut dengan istilah "Learning Curve". Mempelajari ulang materi lebih mudah daripada saat belajar pertama kali, dan menjadi tidak mudah lupa saat belajar ulang di kesempatan lain.

Ebbinghaus' Legacies
Selain penelitian memori, Ebbinghaus juga mempelajari kapasitas mental anak-anak di tahun 1897, membuatnya mengembangkan tes kecerdasan anak dalam bentuk melengkapi kalimat. Dirampungkan pada tahun 1909, alat tesnya disebut-sebut sebagai alat tes kemampuan mental terkemuka yang pertama kali dibuat. Variasi tesnya bahkan masih digunakan dalam beberapa tes psikologi tertentu. Kontribusinya telah merevolusi studi psikologi untuk memasukkan evaluasi matematis dan penelitian eksperimental ke dalam studi proses kognitif yang lebih tinggi pada manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun