Asrama Raflesia
Rapat kawasan padat penat
Tak terasa panas menghempas
Sebab angin bergerak lincah
Menusuk hingga permukaan fibrin
Kalung berselimut besi indah membisu di atas meja
Dengan liontin bercahaya pacarkan sinar merekah
Berharap dengan gelisah di dada
Menghancurkan elegi sementara
Di malam sepi terhuni alunan nada jangkrik begitu lirih
Angankan bunga-bunga mimpi
Asrama Raflesia menjadi saksi,
Penunjuk arah di hati, sebuah bentuk deklarasi
Bandung, 21 Januari 2010
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!