Mohon tunggu...
Hendry Sianturi
Hendry Sianturi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

manusia yang miskin wawasan.\r\n"corgito, ergo sum; Aku berpikir maka aku ada"

Selanjutnya

Tutup

Nature

Akhir Tahun, Gereja Kok Sering ‘Kotor’?

30 Desember 2012   09:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:48 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1356858811874777025

Ilustrasi (google.com) Momentum Natal dan Tahun Baru kerap kali menjadi satu rangkaian agenda, khsusunya bagi umat Kristiani karena hanya berjarak 1 minggu. Sehingga dalam satu minggu terakhir setiap tahunnya, umat Kristiani biasanya akan lebih sering beribadah di rumah peribadatan. Kalau melihat tradisi umat Kristiani -merefleksikan Natal dan Tahun Baru- pada umumnya akan beribadah ke tempat ibadah dumulai dari tanggal 24 Desember (malam), 25 Desember, 31 Desember(malam) dan 1 Januari. Itupun belum termasuk hari Minggu (hari yang biasanya dipakai umat kristiani beribadah ke tempat ibadah) jika tanggalnya diluar dari keempat tanggal diatas. Kita ambil contoh di tahun 2012 menuju 2013, terhitung dari tanggal 24 Desember sampai 1 Januari, Umat Krsitiani pada umumnya mempunyai 'jatah' beribadah sampai 5 kali dalam seminggu di rumah ibadah. Dari tanggal 24 Desember, 25 Desember,  30 Desember (hari minggu), 31 Desember, dan 1 Januari. Itu artinya rumah ibadah akan selalu ramai dalam satu minggu transisi memasuki tahun yang baru. Tentunya akan sangat berbeda dengan hari-hari biasa yang hanya ramai pada hari minggu saja. "Ada perubahan ada dampak". Dampak dari seringnya rumah ibadah dipakai adalah tempat ibadah akan sering dibersihkan. Tempat ibadah yang bersih akan mendukung kekhusyukkan ibadah itu sendiri. Karena dzikir yang tulus sangat didukung dengan suasana saat itu. Sedangkan untuk membersihkan tempat ibadah, biasanya menjadi tugas seorang tukang bersih rumah ibadah. Oleh karena itu tukang bersih rumah ibadah akan menjadi sibuk dalam minggu terakhir setiap kali hendak pergantian tahun. Ditambah lagi setiap pergantian tahun, hujan selalu turun karena memang musimnya. Hal ini akan berpengaruh pada kebersihan rumah ibadah dan menambah beban kerja pembersih rumah ibadah. Biasanya di musim hujan, para jemaat akan lebih mudah meninggalkan kotoran yang berasal dari alas kaki. Sudah barang tentu para pembersih rumah ibadah akan bekerja ekstra untuk membersihkannya. Ditambah lagi intensitas para jemaat untuk beribadah di rumah ibadah semakin tinggi mengingat momentum natal dan tahun baru yang berdekatan. Maka dari itu, seharusnya para jemaat bisa lebih menghargai tukang bersih rumah ibadah. Dan untuk melakukannya banyak hal yang bisa diperbuat. Dan yang paling sederhana adalah tidak mengotori rumah ibadah dengan sembarangan atau tidak membuang sampah apapun di dalam rumah ibadah. Karena menurut hemat saya (dan barangkali kita semua), arti natal dan tahun baru itu sendiri adalah untuk saling berbagi dan mengasihi. Semoga di momentum transisi tahun ini, para pembersih rumah ibadah dapat melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik dan tetap selalu tersenyum J diantara banyak bercak becek yang mesti dibersihkan dan bungkus-bungkus permen yang mesti dipungut. Karena walaupun sederhana, namun tanpa pembersih rumah ibadah, para jemaat barangkali kali tidak bisa khusyuk melakukan ibadahnya. Di Momentum Natal dan Tahun Baru ini, saya mengajak kita untuk lebih menghargai hal-hal yang sederhana apalagi untuk sesuatu yang penting. Dan yang lebih penting lagi, di tahun depan kita harus menjunjung ANTI-BOM (Bebal,Ordiner,Malas). SELAMAT NATAL 2012 DAN TAHUN BARU 2013 UOUS

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun