Mohon tunggu...
Hendri Teja
Hendri Teja Mohon Tunggu... Novelis - pengarang

Pengarang, pengemar narasi sejarah. Telah menerbitkan sejumlah buku diantaranya: Suara Rakyat, Suara Tuhan (2020), Tan: Gerilya Bawah Tanah (2017), Tan: Sebuah Novel (2016) dan lain-lain. Untuk narasi sejarah bisa salin tempel tautan ini: Youtube: https://www.youtube.com/@hendriteja45

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Intimidasi Pembatalan Film Tan Malaka, Laku Dungu yang Terus Berulang

21 April 2018   20:25 Diperbarui: 21 April 2018   20:38 1529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Fanpage FB Shelter Utara

Adalah lumrah apabila kita takut dengan sesuatu yang tidak dipahami. Lebih-lebih apabila takut itu adalah warisan dari masa lalu. Namun, sependek ingatan saya, orang Minangkabau tidak pernah berhenti pada kondisi 'takut'. Orang Minangkabau akan mempelajari rasa takut itu, agar benar-benar bisa meletakannya dalam bilik 'ketakutan yang keliru' atau 'ketakutan yang perlu diakali solusinya'.

 Terserah bilik mana yang akan dipakai selama ada proses penggalian dahulu. Tanpa penggalian, takut itu tak lebih dari laku dungu bukan kepalang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun