Mohon tunggu...
Hendri Kurniawan
Hendri Kurniawan Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Anaknya pak Burhan

Menjalani hidup seperti biasa di new normal.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tips dari Psikolog dalam Menghadapi New Normal

21 Juni 2020   15:37 Diperbarui: 21 Juni 2020   15:33 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak yang tidak terlalu suka perubahan; Saya juga tidak. Saat permintaan dari pemerintah untuk mempraktikkan jarak sosial yang katanya jadi solusi untuk memperlambat perkembangan COVID-19, oke tidak masalah saya bisa. Mungkin hanya sementara. Saya juga suah praktikan jarak sosial sebelum diminta. Karena saya juga baca, banyak yang telah menginformasikan bahwa pandemi ini hanya bisa dihindari dengan mengisolasi diri dan menjaga jarak fisik dan saya harap kita semua #kitajanganmenyerah dalam menghadapi kondisi ini.

Tapi ternyata tidak mudah. Saya menyadari bahwa hari-hari isolasi terasa lambat, bahwa banyak orang juga mengeluh dengan jarak sosial. Saya menyaksikan beberapa orang mulai membuat definisi masing-masing tentang jarak sosial agar bisa pergi keluar sesering mungkin dalam seminggu hanya untuk terhubung dengan manusia lain dengan dalih belanja kebutuhan, kerja, dan yang lainnya dan saya merasa dikhianati dengan ini.

Sepertinya orang tidak menganggap serius pandemi ini, dan saya akhirnya diliputi kegelisahan, frustrasi, dan kemarahan terhadap orang-orang yang bahkan tdak saya kenal. Saya tidak ingin kena, tapi juga saya tidak melihat orang-orang yang keliaran itu kena atau tidak, jadi tidak punya sandaran apapun untuk menilai kecuali tekanan pada diri sendiri.

Sulit bagi saya untuk memahami mengapa orang-orang seperti saya harus berjibaku dengan jarak sosial. Saya tidak bisa memahami mengapa orang mereka yang bisa aman di rumah dan hanya keluar sesekali jika benar-benar diperlukan, tapi memilih tidak mendengarkan dan keluar bebas?

Ketahuilah. Kita memang adalah siapa kita, tapi dalam masa ketidakpastian yang sulit ini, saya jadi benar-benar alami kesulitan dengan semua perubahan. Bahkan menuju era yang dinamakan new normal.

Tapi seorang psikolog Brene Brown berbicara bahwa mereka yang hidup dengan niat positif akan selalu melakukan yang terbaik yang mereka bisa. Baik dalam kondisi pandemi atau tidak.

Bayangkan bahwa semua orang yang peduli itu banyak, lalu kita berasumsi bahwa orang hidup dengan kemampuan terbaiknya, maka kita pun sama juga, akhirnya kita bisa tumbuhkan empati dan pengertian dan lebih sedikit keresahan internal. Anda juga jangan melupakan pelajaran yang sangat berharga pada tahap awal pandemi ini.

Anda bisa menghakimi, berpendapat dan kesulitan mengurus bisnis. Semua orang juga, tapi entah mm semua juga mencari cara berjuang, Anda juga harus, kelak Anda akan bertemu dengan mereka di satu titik dengan yang berjuang. Jadi, pastikan kita jangan menyerah.

Anda perlu mengingat bahwa kemampuan untuk bergerak melalui pengalaman dapat membawa peluang untuk belajar dan tumbuh. Ini bukan situasi di mana Anda mesti menentang COVID-19 dan "ngrasani" bahwa orang-orang yang Anda rasa tidak cukup atau tidak mengikuti rekomendasi pemerintah, tidak perlu karena semua orang bergerak dalam jalur keselamatan mereka sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun