Mohon tunggu...
Hendrik Sutikno
Hendrik Sutikno Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang mahasiswa psikologi di IAIN Kediri

Hendrik Sutikno dengan nama panggilan Hendrik, Hen, atau Ndrik. Tinggi kurang lebih 170 cm, anak tunggal, dan suka kucing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tiga Tokoh (Muslim) Penakhluk Spanyol (Serta Kritik terhadap Penakhlukkan Spanyol)

14 Januari 2021   19:16 Diperbarui: 14 Januari 2021   19:21 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam sejarah penguasaan Spanyol oleh kekuatan Islam, terdapat 3 tokoh yang dianggap paling berjasa. Mereka adalah Tharif Ibnu Malik, Thariq Ibnu Ziyad, dan Musa ibn Ibnu Nushair. Tharif dinilai sebagai perintis dan penyelidik wilayah Spanyol karena ia orang pertama yang sukses menyeberangi selat antara Maroko dan Eropa. 

Tharif memimpin pasukan 500 orang dengan menaiki empat kapal. Pada penyerbuan kala itu, Tharif menang dan kembali ke Afrika Utara dengan membawa harta rampasan yang berjumlah banyak. Didorong oleh penguasa Spanyol saat itu, Kerajaan Gothic, dan keberhasilan Tharif dalam membawa harta rampasan perang, pada tahun 711 M Musa Ibnu Nushair mengirim pasukan berjumlah 7000 orang ke Spanyol yang dipimpin oleh Thariq Ibnu Ziyad. 

Thariq Ibnu Ziyad dikenal sebagai penakhluk Spanyol dengan pasukannya yang mencapai 7000 orang. Kemudian Thariq dan pasukannya menyeberangi selat dan mendarat di sebuah gunung yang saat ini dikenal dengan nama Gibraltar (Jabal Thariq). Dalam pertempuran di suatu tempat yang bernama Bakkah atau Lakkah (Wadil Lakkah atau Goddelete) pada 19 Juli 711 M, Thariq berhasil mengalahkan Raja Roderick. 

Selanjutnya, Thariq bersama pasukannya terus menaklukkan kota-kota penting seperti; Cordova, Granada, dan Toledo. Thariq meminta tambahan pasukan kepada Musa Ibnu Nushair, dan Musa pun mengirimkan 5000 tentara sehingga total pasukan Thariq sebanyak 12.000 orang. Kemenangan Thariq merupakan jalan untuk menakhlukkan wilayah yang lebih luas lagi. Sehingga, Musa Ibnu Nushair memutuskan untuk ikut berperang dengan maksud membantu Thariq. 

Dengan pasukan yang besar, ia berangkat menyeberangi selat dan setiap kota yang dilewatinya berhasil ditakhlukkan seperti; Sidonia, Karmona, Seville, dan Merida serta berhasil mengalahkan penguasa kerajaan Gothic, Theodomir di Orihuela, ia bergabung dengan Thariq di Toledo.

Selanjutnya keduanya berhasil menguasai seluruh kota penting di Spanyol, termasuk bagian utaranya, mulai Saragosa sampai Navarre Berdasarkan pernyataan tentang penguasaan Spanyol oleh Islam, ada dua hal yang seharusnya tidak dilakukan oleh pasukan Muslim. Pertama, tidak seharusnya mereka merampas harta dari wilayah yang ditakhlukkan. 

Harta tersebut seharusnya dibagikan kepada masyarakat Spanyol karena itu adalah hak mereka. Secara etika, hal tersebut sangatlah tidak etis. Karena dalam Islam tidak diajarkan untuk merampas sesuatu yang bukan haknya. 

Kemudian yang kedua adalah niat penakhlukkan Spanyol bukan murni untuk menyebarkan Islam saja. Namun, para elit politik saat itu ingin memperluas wilayah kekuasaannya dengan meminjam nama Islam. Jika benar mereka ingin memperluas ajaran Islam, ada banyak cara tanpa harus terjadi pertumpahan darah. Salah satunya adalah dengan berdagang, kebudayaan, dan sejenisnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun