Mohon tunggu...
Hendrik Eka
Hendrik Eka Mohon Tunggu... Programmer - Programmer

Seorang introvert, lebih banyak menghabiskan waktu sendirian di depan laptop, pemalu, tidak begitu suka keramaian. Hobi fotografi, menonton film, baca manga, bermain game, atau membaca artikel online.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Samsung Mungkin Akan Melakukan Trik Untuk Menyaingi Kamera iPhone

4 Oktober 2022   14:31 Diperbarui: 5 Oktober 2022   09:05 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: apple.com

Sebuah paten baru menunjukkan Samsung sedang bekerja untuk memindahkan stabilisasinya dari lensa kamera ke sensor. Beralih dari stabilisasi optik yang saat ini ke stabilisasi sensor dapat meningkatkan kualitas gambar dan mengurangi keburaman. Baik Samsung Galaxy S22 Ultra dan Apple iPhone 14 Pro menggunakan stabilisasi gambar pada kamera mereka, akan tetapi iPhone menggunakan stabilisasi pada sensor sementara smartphone Galaxy menggunakan stabilisasi pada lensa.

Awalnya rumor ini beredar pada tahun 2021 lalu, saat itu terdapat laporan bahwa Samsung sedang menguji fitur ini, dan itu juga bisa menjadi bagian dari kemitraan dengan salah satu manufaktur kamera yaitu Olympus. Kemitraan itu tidak pernah terwujud, tetapi sekarang dapat terlihat kemungkinan hal tersebut bisa terjadi.

Apple adalah pembuat smartphone pertama yang menggunakan stabilisasi pada sensor, teknik yang lebih dekat dengan cara beberapa kamera DSLR profesional bekerja, seperti Canon EOS R6, menstabilkan gambar di bodi kamera dan bukan hanya di lensa. Tentu saja, pada smartphone jarak antara sensor dan lensa menjadi jauh lebih pendek, akan tetapi Apple percaya bahwa menstabilkan sensor menghasilkan bidikan yang lebih baik.

Inovasi seperti ini akan membuat tonjolan pada kamera menjadi lebih besar. Stabilisasi gambar bergantung pada motor kecil yang benar-benar menggerakkan lensa atau sensor sebagai respons terhadap akselerometer atau giroskop. Ini bisa membuat kamera tersebut sangat responsif, tetapi juga memakan lebih banyak ruang.

Menambahkan perangkat keras lebih dekat ke sensor akan menambah ketebalannya, dan hal tersebut dapat dilihat dari perbedaan benjolan kamera antara iPhone 11 Pro yang tidak menggunakan stabilisasi sensor dan iPhone 12 Pro, tempat Apple memulai debutnya dengan fitur tersebut.

Rumor menunjukkan paten ini dapat berlaku khusus untuk lensa telefoto, tetapi paten yang sebenarnya tidak menyebutkan hal tersebut. Samsung sudah membuat lensa telefotonya dengan trik digital yang menghasilkan gambar luar biasa bahkan dapat melakukan zoom hingga 100x. Stabilisasi yang lebih baik tentu akan sama dengan peningkatan yang lebih besar.

Beberapa analisis mengatakan, kemungkinan rumor yang beredar tidak akan terjadi pada Galaxy S23 Ultra. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, stabilisasi semacam ini menghasilkan tonjolan pada kamera menjadi lebih besar. Dapat kita lihat dari gambar smartphone Galaxy S23 Ultra yang telah beredar, dan terlihat memiliki desain susunan kamera yang sama dengan Galaxy S22 Ultra. Smartphone tersebut memiliki lima lensa yang menyembul di bagian belakang, tetapi tidak ada tonjolan yang besar.

Paten adalah cara yang baik untuk melihat arah industri, tetapi merupakan cara yang buruk untuk memprediksi fitur produk tertentu. Para penggemar tentu berharap untuk melihat ponsel Samsung Galaxy S generasi berikutnya dapat terus meningkatkan kualitas foto yang dihasilkan seperti pendahulunya, jika hal itu memungkinkan. Pada akhirnya, sensor gambar yang stabil bisa menjadi salah satu cara Samsung mewujudkannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun