Mohon tunggu...
Hendrich Suksesto Cakra
Hendrich Suksesto Cakra Mohon Tunggu... wiraswasta -

seorang pengamat dan pemerhati ekonomi dan politik

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Siap-siap Kencangkan Ikat Pinggang!

15 Juni 2013   21:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:58 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kutipan berita

dari

www.Liputan6.com, Jakarta : Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN) Armida Alisjahbana memastikan bahwa harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar bakal naik pekan depan.

Penyesuaian harga BBM yang telah disepakati yaitu premium naik sebesar Rp 2.000 menjadi Rp 6.500 per liter dan solar naik Rp 1.000 jadi Rp 5.500 per liter. Saat ini harga kedua jenis BBM subsidi tersebut dipatok Rp 4.500 per liter.( WWW.LIPUTAN6.COM )

membaca berita ini kita hanya bisa pasrah dan menghitung kembali biaya biaya kita , karena kenaikan BBM menimbulkan efek domino di berbagai sektor kehidupan kita.

kita hanya berharap para demonstran sukses memaksa pemerintah untuk menunda kenaikan BBM bahkan membatalkan sepanjang tahun ini seperti tahun lalu dimana demonstran besar besaran mampu membuat pemerintah merubah keputusannya .

kenapa pemerintah ngotot menaikkan BBM sebesar Rp 65oo , lebih mahal Rp 500 dari rencana tahun lalu Rp 6000.

kita sebenarnya mendukung penyesuain harga BBM tetapi kita tidak siap bila Juni ini dinaikkan

karena WAKTUNYA TIDAK TEPAT! BULAN JULI ADALAH BULAN PUASA , DIMANA TELAH PASTI AKAN TERJADI NAIKNYA INFLASI ...DITAMBAH NAIKNYA BBM PASTI AKAN SEMAKIN TINGGI INFLASI TERSEBUT!

Jadi siap siap kencangkan ikat pinggang bagi yang penghasilan tetap , kalo yang berdagang produk laku apalagi dah dapat nama ( branded ) mengambil jalan mudah menaikkan harga saja beres , sperti SBY yang ambil keputusan naikkan harga BBM un tuk menutup defisit APBN yang terjadi karena kegagalannya mengelola keuangan negara dan fungsi pengawasan yan tumpul akibatnya terjadilah mega korupsi ( big corruption )

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun