"Kalau kita bisa sabar karena kita punya land bank yang kuat dan bisa meluncurkan produk-produk yang bagus setiap tahunnya. Tapi developer lain belum tentu."
"Seberapa besar masalahnya dengan developer lain, Rik?"
"Besar, bang..." jawab Rikwan sambil tertawa.
"Begitu..?" Terus terang aku menjadi penasaran dengan apa yang tengah terjadi.
"Abang masih ingat dengan Pak Sony, kan?"
"Pak Sony yang dulu bangun cluster-cluster kecil perumahan? Tentu aku ingat," jawabku cepat.
"Nah.., awal 2019 kemarin Pak Sony memutuskan untuk ikut juga bermain di perumahan subsidi. Dia mengambil fasilitas KPL-KYG di Bank BTN dan memulai proyeknya di 2019."
Fasilitas KPL KYG yang dimaksud Rikwan ini adalah salah satu produk perbankan yang khusus diperuntukkan bagi pengembang perumahan bersubsidi.
Umumnya dijalankan oleh Bank BTN, di mana pengembang akan mendapatkan fasilitas pendanaan mulai dari pembelian lahan (KPL - Kredit Pemilikan Lahan), dan sekaligus juga pendanaan untuk membangun konstruksi perumahannya (KYG - atau sering juga kita dengar dengan istilah Kredit Konstruksi).
"Masalahnya," lanjut Rikwan lagi, "waktu Pak Sony menyelesaikan proses konstruksi dan ingin meng-akad-kan konsumennya, kebetulan bertepatan di saat kuota KPR FLPP perbankan habis."
"Nah lho.., terus?"
"Ya begitu bang, mau bagaimana lagi. Sekarang ini aktifitas Pak Sony malah jualan makanan sambil coba menawarkan rumah pribadinya untuk dijual. Dia perlu dana cukup besar untuk menutupi beban bunga pinjaman."