Mohon tunggu...
Hendri Muhammad
Hendri Muhammad Mohon Tunggu... Wiraswasta - Welcome Green !! Email: Hendri.jb74@gmail.com

... biarlah hanya antara aku dan kau, dan puisi sekedar anjing peliharaan kita

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Rumah Subsidi, Nasibmu Kini

6 Februari 2020   13:45 Diperbarui: 7 Februari 2020   23:55 1993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rumah (Kementrian PUPR)

"Kalau kita bisa sabar karena kita punya land bank yang kuat dan bisa meluncurkan produk-produk yang bagus setiap tahunnya. Tapi developer lain belum tentu."

"Seberapa besar masalahnya dengan developer lain, Rik?"

"Besar, bang..." jawab Rikwan sambil tertawa.

"Begitu..?" Terus terang aku menjadi penasaran dengan apa yang tengah terjadi.

"Abang masih ingat dengan Pak Sony, kan?"

"Pak Sony yang dulu bangun cluster-cluster kecil perumahan? Tentu aku ingat," jawabku cepat.

"Nah.., awal 2019 kemarin Pak Sony memutuskan untuk ikut juga bermain di perumahan subsidi. Dia mengambil fasilitas KPL-KYG di Bank BTN dan memulai proyeknya di 2019."

Fasilitas KPL KYG yang dimaksud Rikwan ini adalah salah satu produk perbankan yang khusus diperuntukkan bagi pengembang perumahan bersubsidi.

Umumnya dijalankan oleh Bank BTN, di mana pengembang akan mendapatkan fasilitas pendanaan mulai dari pembelian lahan (KPL - Kredit Pemilikan Lahan), dan sekaligus juga pendanaan untuk membangun konstruksi perumahannya (KYG - atau sering juga kita dengar dengan istilah Kredit Konstruksi).

"Masalahnya," lanjut Rikwan lagi, "waktu Pak Sony menyelesaikan proses konstruksi dan ingin meng-akad-kan konsumennya, kebetulan bertepatan di saat kuota KPR FLPP perbankan habis."

"Nah lho.., terus?"

"Ya begitu bang, mau bagaimana lagi. Sekarang ini aktifitas Pak Sony malah jualan makanan sambil coba menawarkan rumah pribadinya untuk dijual. Dia perlu dana cukup besar untuk menutupi beban bunga pinjaman."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun