Prihatin melihat kesulitan yang dialami petani di Maluku dalam mengairi lahan pertanian, pemuda asal Maluku berhasil menciptakan inovasi pompa air berbasis tenaga surya.
 Solusi ini hadir sebagai jawaban atas keluhan petani mengenai tingginya biaya operasional listrik dan bahan bakar untuk mengoperasikan pompa air.
Pompa air ini dilengkapi dengan teknologi Internet of Things (IoT), yang memungkinkan petani mengontrol proses penyiraman dan pemupukan secara otomatis melalui aplikasi smartphone. Aplikasi yang mereka buat, yang diberi nama Lawamena. Dengan aplikasi Lawamena petani dapat mengatur panel surya, penyiraman, dan pemupukan secara efisien dan terintegrasi.
Stevic Ilela menjelaskan bahwa ide untuk menciptakan alat ini berawal dari keluhan petani tentang tingginya biaya listrik dan bahan bakar. "Kami ingin memberikan solusi yang lebih efisien bagi petani di Maluku, agar mereka tidak hanya bergantung pada listrik dan BBM. Dengan alat ini, petani bisa menghemat biaya operasional mereka," ungkapnya.
Salah satu petani yang sudah memanfaatkan alat ini adalah Bapak Labadong, Ketua Kelompok Tani Rajawali di Poka Permunas, Kota Ambon. Ia mengungkapkan rasa senangnya karena alat ini sangat memudahkan pekerjaannya.
 "
Untuk merealisasikan inovasi ini, Ilela dan tim mendapatkan dukungan pendanaan dari NZMATES (New Zealand-Maluku Access to Renewable Energy Support), sebuah lembaga yang mendukung pengembangan energi terbarukan di Maluku.
Ilela berharap inovasi ini dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi lebih banyak petani di Maluku, meningkatkan kesejahteraan mereka, dan membantu meningkatkan ekonomi pertanian di daerah tersebut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI