Mohon tunggu...
Hendra Wattimena
Hendra Wattimena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Puisi | Perencanaan Wilayah | Politik | Olahraga | Isu Terkini

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rekomendasi Puisi Kritik Sosial untuk Dibacakan

22 September 2024   17:12 Diperbarui: 22 September 2024   17:13 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi adalah untaian kata yang dijahit keluar dari isi kepala atas restu hati dan perasaan yang berkolaborasi, melahirkan bait demi bait yang keluar dari ketukan jari jemari yang menari di antara punggung paragraf.

Dalam menulis puisi, kita perlu memperhatikan beberapa hal. Pertama adalah makna, di mana puisi yang dibuat harus memiliki makna yang bisa disampaikan secara langsung oleh penulis maupun diinterpretasikan oleh pembaca.

Kedua adalah bunyi; puisi yang indah adalah puisi yang dipenuhi dengan diksi-diksi indah dan permainan kata yang akan menghasilkan keindahan bunyi saat dibaca.

Ketiga adalah tema dan judul. Penentuan tema serta judul dalam menulis puisi akan menentukan keindahan suatu puisi. Biasanya, tema yang dipilih haruslah menarik dan sesuai dengan isu-isu terkini, serta judul yang diberikan haruslah mencerminkan tema puisi.

Bagi kalian yang sedang mencari puisi untuk dibacakan pada kegiatan di sekolah, hari-hari besar nasional, maupun untuk tugas dari guru, maka saya akan merekomendasikan beberapa puisi yang saya buat untuk digunakan.

Puisi-puisi berikut ini seputar kritik sosial, mulai dari masalah korupsi, pengangguran, kemiskinan, dan lingkungan.

1. Alkisah Bapa Raja dan Dana Desa
Puisi ini menceritakan permasalahan korupsi yang biasa dilakukan oleh kepala desa, yang digambarkan sebagai seorang raja. Salah satu puisi terbaik yang saya buat, puisi ini juga pernah meraih juara 1 pada kompetisi cipta puisi Perbendaharaan Muda Maluku tahun 2021.

2. Pembohong Berdasi
Pembohong berdasi adalah puisi yang berkaitan dengan politik, yang menyoroti para politikus yang biasanya suka menipu rakyat.

Puisi ini cocok dibacakan untuk mengkritisi para politikus.

3. Pinjaman Online
Sesuai dengan judulnya, puisi ini membahas fenomena pinjaman online yang sering meresahkan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun