Kasus perdagangan manusia mungkin sering kali kita dengar. Di balik kasus tersebut ada para mafia yang berkerjasama dengan orang-orang tertentu. Tak tanggung-tangung bekapan dari para mafia ini merupakan para pejabat atau para dokter.
Bagimana misalanya jika kalian mengetahui adanya kasus penculikan orang kemudian diperdagangkan untuk tujuan tertentu?
Apakah kalian bakal melapor ke polisi atau berusaha untuk memecahkan kasus tersebut sendiri saja. Kasus perdagangan manusia tersebut diceritakan dalam film Korea Selatan besutan stutrada Jason Kim yang mengusung gendre Komedi-Laga.
Film ini rilis di tahun 2017 dan dibintangi oleh Park Seo Joon Kang Ha Neul. Karena jalan ceritanya yang bagus mengantarkan file ini laris manis di Box Office lokal dengan jumlah penjualan tiket 5, 6 Juta. Hal ini membuat film tersebut masuk posisi ke-60 film terlaris sepanjang masa di Korea Selatan.
Film ini menceritakan dua pemuda yang sedang menempuh pendidikan pada Universitas Kepolisian. Mereka berdua merupakan Park Ki Joon (Park Seo Joon) dan Kang Hee Yeol (Kang Ha Neul). Dua pemuda ini memiliki sifat serta latar belakang berbeda.
Ki Joon tumbuh bersama dengan  seorang ibu tunggal  yang berpenghasilan rendah. Namun memiliki tekat untuk masuk Universitas Kepolisian lantaran biaya gratis.
Sedangkan rekanya  Hee Yeol berasal dari keluarga pedagang dan memiliki otak brilian. Ia tertantang untuk belajar di kampus berbeda dari anggota keluarganya yang lain.
Ki Joon memiliki sifat yang blak-blakan, lugas namun tidak pikir panjang. Beda halnya dengan Hee Yeol yang lebih terencana, banyak berfikir, kaku namun tak bisa mengungkapkan isi pikiranya secara langsung. Akan tetapi perbedaan yang ada membuat mereka cocok.
Awalnya mereka saling mencibir akan tetapi akhirnya bisa bersahabat lantaran Ki Joon memberi bantuan Hee Yeol yang cedera disaat tes akhir.
Hinga akahirnya mereka dipertemukan dengan suatu permasalahan yang cukup misterius. Saat hendak menikmati malam layaknya anak muda biasa keduanya malah menjadi saksi kasus penculikan seorang remaja wanita.
Kasus tersebut dilakukan oleh sindikat mafia yang melakukan kerjasama dengan klink kesuburan. Mengerikanya para wanita tersebut akan diculik untuk diambil sel telur mereka secara paksa kemudian di jual ke klink kesuburuan.
Dengan penuh semangat keduanya membongkar kasus tersebut sesuai dengan teknik yang diberikan saat mereka di kampus. Namun sayangnya niat baik tersebut dihalangi birokrasi kampus yang rumit. Tapi itu tak menyurutkan semangat mereka untuk tetap menolong par gadis tersebut untuk diselamatkan dan membongkar kasus tersebut.
