Mohon tunggu...
Hendra Wattimena
Hendra Wattimena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Alumni Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Pattimura

Blogger di www.sudutplambon.com, banyak membahas seputar dunia pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peranan Penting Pengorganisasian Masyarakat dalam Pembangunan Sumberdaya Manusia

7 Januari 2023   09:34 Diperbarui: 7 Januari 2023   09:46 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses suatu komunitas tertentu dalam upaya mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang dapat mengembangkan keyakinan untuk dapat berusaha memenuhi kebutuhan termasuk dalam menentukan prioritas dari suatu kebutuhan yang kemudian disesuaikan dengan sumberdaya yang tersedia dan dilakukan secara bersama-sama merupakan perwujudan dari pengorganisasian masyarakat.

Jika kemudian kita berbicara perihal pengorganisasian masyarakat, maka tidak dapat dilepaspisahkan dari proses pembangunan sumberdaya manusia lantaran lewat proses pengorganisasian masyarakatlah kita akan melakukan yang namanya pembangunan sumberdaya manusia secara maksimal.

Adapaun alasan pentingnya pengorganisasian masyarakat lantaran memiliki beberapa tujuan, yakni dengan pengorganisasian masyarakat maka akan memperkuat hubungan sosial masyarakat secara utuh dengan begitu dapat membangun dan memperkokoh kekuatan komunitas basis yang ada di tengah masyarakat.

Jika telah terbangun hubungan yang kokoh antar masyarakat otomatis akan berpengaruh dalam membangun jaringan yang baik antar suatu kelompok masyarakat dengan masyarakat lainnya secara terstruktur dan sistematis.

Dari proses tersebut kemudian menumbuhkan rasa percaya diri masyarakat bahwa mereka mempunyai kemampuan dalam penanggulangan masalah karena persoalan yang nantinya dihadapi akan dilaksanakan secara bersama-sama.

Dalam pengorganisasian masyarakat, kita mengenal komunitas yang berkembang di tengah kehidupan masyarakat misalnya komunitas yang bergerak di bidang lingkungan, komunitas masyarakat adat, komunitas pencinta seni dan lain sebagainya.

Komunitas sendiri diartikan sebagai keseluruhan elemen masyarakat beserta kelembagaan yang ada di dalamnya. Pengertian komunitas secara rinci diartikan sebagai suatu pengelompokkan sosial yang ditentukan berdasarkan batasan-batasan serta kesamaan nilai-nilai yang dipegang oleh masyarakat. 

Biasanya, anggota komunitas akan saling mengenal dan berinteraksi satu sama yang lain. Adapun peranan komunitas adalah berfungsi sebagai struktur sosial tertentu serta menerapkan dan membentuk norma-norma tertentu dalam upaya pengorganisasian masyarakat secara berkelanjutan.

Lebih jauh jika kita melihat komunitas maka bisa diidentifikasi menjadi lima tipologi komunitas, yakni:

Pertama, ada komunitas temu muka (face to Face). Kedua, komunitas menurut wilayah atau administrasi pemerintah misalkan komunitas masyarakat perantau di suatu daerah yang membentuk komunitas bersama masyarakat yang berasal dari daerah yang sama. 

Ketiga, komunitas menurut kesamaan kebutuhan misalkan komunitas youtuber yang mana orang-orang membentuk komunitas tersebut memiliki kebutuhan yang sama untuk belajar dunia YouTube. Keempat, berdasarkan masalah ekologi seperti komunitas pencinta alam yang memperjuangkan dan menyuarakan isu-isu lingkuangan. 

Kelima yakni komunitas berdasarkan sumberdaya atau pemecahan masalah, misalkan komunitas petani kelapa yang membuat komunitas tersebut untuk saling berbagi dan berusaha memecahkan masalah di bidang perkebunan kelapa secara bersama-sama.

Pengorganisasian masyarakat terjadi berdasarkan suatu proses, baik itu terjadi secara sadar namun mungkin saja tidak disadari. Jika proses tersebut disadari itu berarti masyarakat akan menyadari adanya kebutuhan mendasar. Dalam proses kemudian ditemukan unsur-unsur kesukarelaan yang ditimbulkan lantaran adanya suatu keinginan untuk dapat memenuhi kebutuhan sehingga dapat mengambil inisiatif atau prakarsa agar mampu mengatasi masalah yang ada. 

Kesukarelaan yang timbul tercipta karena dorongan untuk dapat memenuhi kebutuhan kelompok atau komunitas masyarakat tersebut. Selanjutnya, dari kelompok tersebut akan bersama-sama menjadi motor penggerak dalam menginstruksikan masyarakat mengatasi masalah tersebut secara bersama-sama.

Misalkan disuatu desa, sekumpulan pemuda yang peduli akan kebersihan lingkungan membentuk komunitas tertentu yang bergerak dalam menjaga lingkungan desa. Kemudian, komunitas ini akan menggerakan masyarakat dengan mengkampanyekan aksi mereka dalam menjaga lingkungan desa tempat tinggal mereka.

Jika tahap awal, yakni proses sudah terjadi maka secara sistematis akan berfungsinya masyarakat dalam menarik orang lain yang memiliki inisiatif untuk dapat bergerak menyelesaikan masalah yang ada. Misalkan dengan membuat kepanitiaan yang berfungsi menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan tuntutan masyarakat.

Tahap selanjutnya adalah merancang rencana kerja yang dapat diterima dan dilaksanakan oleh keseluruhan masyarakat. Terakhir adalah proses dalam upaya penyebaran rencana (kampanye) untuk menyukseskan rencana tersebut. 

Berikut ini merupakan beberapa prinsip-prinsip dalam pengorganisasian masyarakat, antara lain:

  • Memiliki keberpihakan yang diprioritaskan terhadap masyarakat kelas bawah.
  • Melalui pendekatan holistic yang mana melihat permasalahan pada masyarakat secara utuh.
  • Kemandirian, yakni menghindari ketergantungan pada faktor luar.
  • Dapat berkelanjutan karena dilakukan secara sistematis dan masif serta meningkatkan posisi tawar
  • Adanya partisipasi semua pihak khususnya masyarakat kelas bawah.

Adapun langkah awal dalam proses pengorganisasian masyarakat, yaitu dengan terlebih dahulu melakukan persiapan sosial dengan melakukan pengenalan masalah dan proses penyadaran kepada masyarakat. Kemudian masuk ke tahap pelaksanaan untuk melakukan kegiatan sesuai dengan rencana kegiatan yang sudah disusun. Terakhir adalah tahap di mana melakukan evaluasi dan monitoring terhadap program yang sudah dilaksanakan tersebut.

Alasan mendasar pentingnya pengorganisasian kepada masyarakat karena masyarakat masih dalam posisi yang lemah, sehingga diperlukan wadah yang sedemikian rupa untuk dapat dijadikan sebagai wahana perlindungan dan peningkatan kapasitas "bargaining".

Karena kenyataan masih adanya ketimpangan dan keterbelakangan di mana sebagian kecil memiliki akses dan asset untuk bisa memperbaiki keadaan, sementara sebagian besar yang lain tidak. Kenyataan ini menjadikan perubahan pada posisi sebagai jalan yang paling mungkin untuk memperbaiki keadaan. Tentu saja pengorganisasian tidak selalu bermakna persiapan melakukan "perlawanan" terhadap tekanan dari pihak-pihak tertentu, tetapi juga dapat bermakna sebagai upaya bersama dalam menghadapi masalah-masalah bersama seperti bagaimana meningkatkan produksi, memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat dan lain-lain.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun